Prakirawan BMKG Marlin Denata mengatakan sirkulasi siklonik yang terletak di Laut China Selatan dan Papua Barat menyebabkan konvergensi dan konfluensi, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Marlin menjelaskan kedua sirkulasi itu membentuk daerah konvergensi dari Kalimantan Barat dan Selat Makassar hingga wilayah Malaysia, dari Laut Jawa hingga Kalimantan Tengah, dari Samudera Pasifik Utara Papua hingga Papua Barat, serta Papua.
Daerah konfluensi juga terbentuk di sekitar bagian utara Kalimantan, Laut China Selatan, Papua Barat, dan Papua.
Sedangkan, daerah konvergensi lain memanjang dari Lampung hingga Sumatera Utara, dari Laut Sawu dan Laut Timor hingga Laut Flores dari perairan timur Sulawesi hingga Selat Makassar, dan dari Maluku hingga Sulawesi Utara.
Kemudian, daerah konvergensi lain juga berada di wilayah Sulawesi Selatan.