Palembang (ANTARA) - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mendapat cenderamata penutup kepala dan kain khas Kota Palembang Tanjak dan Rumpak Songket dari Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, Raden Muhammad Fauwaz Diradja.
Cenderamata tersebut diserahkan Sultan SMB IV Jaya Wikrama, Raden Fauwaz kepadabMuhaimin Iskandar ketika melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Muqimmus Sunnah di wilayah Kecamatan Kenten, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu.
Kunjungan orang nomor satu dari PKB di wilayah Sumsel itu, selain bermunajat untuk nusantara di Ponpes Muqimmus Sunnah, juga untuk memimpin apel akbar kebangsaan yang dihadiri 25 ribu orang di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, pada Kamis (1/6).
Dalam kunjungannya ke ponpes di wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Palembang itu, Muhaimin didampingi Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan, bakal Caleg DPR RI dari PKB Sumsel Susno Duadji, Asmawati, Hernoe Roesprijadji, anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB Antoni Yuzar, Nasrul Halim, budayawan Sumsel Vebri Al Lintani, Heri Mastari, Marta Astra, Edi Payuni, Ali Goik, Iman Kasta dan R.M.Rasyid Tohir, Dato' Pangeran Nato Rasyid Tohir.
Cak Imin sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada pengurus ponpes, Sultan Palembang dan pihak lainnya yang telah memberikan sambutan hangat atas kedatangannya di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.
“Jadi hari ini kita berdoa bermunajat untuk nusantara di Ponpes Muqimmus Sunnah, dan juga untuk kesuksesan apel akbar di Kabupaten OKU Timur dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023," ujarnya.
Melalui acara itu, diharapkan dapat mengokohkan barisan para penggerak perjuangan NU agar semakin kuat di wilayah Sumatera Selatan dan kader penggerak di NU menjadi inspirasi bagi pejuang-pejuang untuk rakyat.
Sementara Ketua Yayasan Muqimus Sunnah Izza Zein Syukri, mengatakan ponpes Muqimus Sunnah diharapkan ke depan dapat melahirkan pemimpin yang jujur, amanah dan baik.
Terkait dengan sistem proporsional tertutup yang kini tengah menjadi polemik, menurut Cak Imin, PKB akan tetap menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Karena kita tahu MK dalam menjalankan proses ini tidak akan gegabah, serta jangan sampai MK memutuskan menjadi keputusan yang mengganggu proses Pemilu 2024.
"Hendaknya MK memahami betul makna, perkembangan, persiapan, dan untuk menjaga stabilitas nasional melalui Pemilu,” ujarnya.
Apakah nantinya terbuka atau tertutup Muhaimin tidak mau berkomentar panjang lebar mengenai hal tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muhaimin Iskandar dapat Tanjak dan Rumpak dari Sultan Palembang