Aplikasi penerjemah tangis bayi dikembangkan deteksi penyakit

id Aplikasi,Penerjemah tangis bayi,Madsaz,Penyakit kronis,berita sumsel, berita palembang

Aplikasi penerjemah tangis bayi dikembangkan deteksi penyakit

Tangkapan layar tampilan aplikasi Madsaz penerjemah tangis bayi yang diunduh melalui play store. (ANTARA/HO-Aplikasi Madsaz)


Tingkat akurasi deteksi tangis bayi sudah mencapai 94 persen, dan saat ini Medhanita sedang fokus mengembangkan aplikasi agar lebih robust (kokoh dan tangguh) terhadap gangguan suara lain atau noise.

“Tingkat akurasi 94 persen di aplikasi itu memang tanpa noise, kalau ada noise, akurasinya menurun, jadi memang belum robust kalau ada noise. Harapan saya, untuk yang akan diluncurkan ke depannya bisa lebih kuat meskipun ada gangguan suara lain,” tutur Dia.

Medhanita mengatakan aplikasi Madsaz saat ini masih menggunakan teknologi machine learning (pengembangan mesin agar bisa belajar sendiri tanpa diarahkan oleh pengguna), dan untuk peluncuran kedua, ia akan menggunakan teknologi deep learning (kecerdasan buatan yang mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara hampir mendekati otak manusia).

“Kemarin itu untuk tesis (S2) saya pakai teknologi machine learning, dan saat ini saya kan sedang studi S3 sekaligus mengembangkan yang kemarin agar lebih robust terhadap noise, itu pakai deep learning,” ujar Medhanita.

Aplikasi Madsaz saat ini sudah bisa diunduh melalui play store di Android. Medhanita juga sedang mengembangkan agar aplikasi ini juga bisa diunduh melalui iOS.

“Secara teknis, tinggal unduh aja di playstore, pilih bahasa, direkam ketika bayi nangis, nanti ada output-nya di antara lima tadi, kalau nggak lapar, ngantuk, ingin sendawa, sakit perut, bayi nggak nyaman, ditandai dengan background warna pink, kemudian selain ada output, itu muncul solusinya. Jadi simpel sih, itu pun sangat cepat waktu identifikasinya, hanya 5-20 detik," katanya.