OKU Sumsel siasati kendala sinyal EDC dalam penyaluran pupuk subsidi

id Kios pengecer pupuk, pupuk bersubsidi, sinyal EDC, Kartu Tani, Dinas Pertanian OKU

OKU Sumsel siasati kendala sinyal  EDC dalam penyaluran pupuk subsidi

Dinas Pertanian OKU sosialisasikan penggunaan mesin EDC untuk alat transaksi kartu tani, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan melakukan berbagai cara menyiasati kendala sinyal mesin Electronic Data Capture (EDC) di sejumlah kios pengecer penyalur pupuk bersubsidi dengan Kartu Tani di wilayah itu.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) OKU, Joni Saihu melalui Kasi Pupuk dan Pestisida, Syahroni di Baturaja, Selasa mengatakan, sejak kartu tani diaktifkan pada awal Februari 2023 sudah sebanyak 336 orang petani yang melakukan pembelian pupuk bersubsidi di kios pengecer wilayah setempat.

Dia mengatakan, berdasarkan data dari 6.338 petani pemegang kartu tani di wilayah itu, sebanyak 336 diantaranya sudah melakukan pembelian pupuk secara elektronik, sementara sisanya ada yang terkendala sinyal pada mesin EDC.

"Alasan lainnya petani menunggu musim tanam berikutnya sehingga belum menggunakan kartu tani," katanya.

Untuk kendala pada sinyal mesin EDC, kata dia, terdapat di sejumlah kios pengecer yang berada di Kecamatan Lengkiti karena daerah ini tergolong jauh dari pusat Kota Baturaja, Kabupaten OKU.

Terkait hal itu pihaknya telah mengajukan alat untuk penguat sinyal mesin EDC ke Bank BRI sebagai penyalur kartu tani agar petani lebih mudah melakukan transaksi pembelian pupuk bersubsidi untuk bercocok tanam.

Dia menambahkan, terkait alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten OKU tahun 2023 yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel yaitu untuk Urea sebanyak 5.240 ton dan NPK 5.768 ton.

Dia menjelaskan, kebutuhan pupuk ini untuk luas tanam seluas 83.565,33 hektare yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU, Provinsi Sumatera Selatan.

"Untuk kuota pupuk jenis NPK meskipun tidak terlalu banyak, namun ada penambahan dari tahun 2022. Begitu pun Urea berkurang sedikit karena ada beberapa komoditas tanaman yang tidak lagi difasilitasi pupuk bersubsidi seperti tanaman sawit dan karet," jelasnya.

Berdasarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 hanya ada sembilan komoditi yang difasilitasi pupuk bersubsidi pada 2023 antara lain untuk tanaman padi, kedelai, cabe, bawang merah, bawang putih dan kopi.

Artinya, pupuk bersubsidi yang akan ditebus menggunakan Kartu Tani nanti tidak lagi diperuntukkan untuk petani karet dan sawit, namun khusus sembilan komoditi pertanian itu saja.

"Untuk Kabupaten OKU sendiri hanya enam komoditi pertanian yang diizinkan menebus pupuk bersubsidi oleh petani menggunakan kartu tani yaitu padi, jagung, kedelai, kopi, cabai dan bawang merah," ujarnya.