Wamenaker minta pemda tingkatkan koordinasi turunkan pengangguran

id sumsel,palembang,koordinasi,pengangguran,program kemenaker,berita palembang, antara palembang

Wamenaker minta pemda tingkatkan koordinasi turunkan  pengangguran

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor usai pembukaan rapat koordinasi kabupaten/kota se-Sumatera Selatan di Palembang, Selasa (28/2). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor meminta pemerintah daerah saling berkoordinasi untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT).

“Koordinasi antardaerah ini diperlukan untuk menurunkan TPT seperti Kota Palembang angka TPT cukup tinggi, maka saya meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja segera melakukan koordinasi yang baik dan membuka pelatihan bekerja sama dengan dunia usaha dan industri sehingga angka TPT dapat menurun,” kata Afriasnyah seusai pembukaan rapat koordinasi kabupaten/kota se-Sumatera Selatan di Palembang, Selasa.

Menurut dia, koordinasi antardaerah perlu dilakukan untuk menyelaraskan program-program Kemenaker dengan dinas kabupaten/kota sehingga dapat bersinergi dengan baik.

Program-program Kemenaker dalam penurunan angka TPT yaitu memberikan pelatihan kepada masyarakat melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Indonesia.

Lalu, ada program pelatihan berkelompok yaitu tenaga kerja mandiri, di mana pada program ini ada sekitar 20 orang yang diberikan pelatihan sesuai keinginan masing-masing daerah.

“Kami memberikan pelatihan sesuai yang mereka inginkan misalkan pelatihan menjahit, membuat kue, otomotif, dan sebagainya. Pada program ini bukan hanya dapat pelatihan, namun ini diharapkan mereka dapat membuat wirausaha kecil,” ucap dia.

Namun yang menjadi program unggulan Kemenaker yakni program BLK, karena memiliki 12 kejuruan dan tersebar di seluruh Indonesia, dan siap bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kata Afriansyah.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 angka TPT Indonesia mencapai 5,86 persen, menurun jika dibandingkan pada 2021 yang 6,49 persen.