Bandarlampung (ANTARA) - Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) Karomani mengungkapkan terdakwa Andi Desfiandi pernah mendatangi rumahnya untuk meminta bantuan agar anaknya bisa diterima di Fakultas Kedokteran.
"Andi ke rumah saya sendirian dan ada dua nama yang dibawa, atas namanya saya lupa," kata Karomani saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan suap dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang, Bandarlampung, Rabu.
Saat jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyakan upaya apa yang dilakukan Karomani saat Andi mendatangi rumahnya, rektor yang juga tersangka kasus dugaan suap itu menjawab dia hanya meminta agar mereka dapat belajar dengan baik sehingga dapat lulus.
"Saya sampaikan anaknya belajar dengan baik agar passing grade-nya bisa lulus. Saat itu juga ada Mualimin di rumah saya sedang berkunjung," kata Karomani.
Sementara itu, saat ditanyai soal infak, Karomani mengaku bahwa dirinya tidak pernah menyebutkan soal infak atau meminta sesuatu dari pihak calon mahasiswa baru, salah satunya terdakwa Andi Desfiandi.
"Soal infak atau suatu hal saya tidak pernah sampaikan untuk minta sesuatu. Hanya saja beliau (Andi) mengucapkan terima kasih karena anaknya lulus. Andi juga bertanya kepada saya tentang apa kegiatan saya, dan saya di Jawa mengurus gedung LNC," jelas Karomani.
Dalam sidang perkara dugaan suap penerimaan mahasiswa baru Unila tahun 2022 untuk terdakwa Andi Desfiandi, JPU KPK menghadirkan empat orang saksi. Selain Karomani, JPU juga menghadirkan tiga saksi lain, yaitu Dekan Fakultas Teknik Unila Helmi Fitriawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Ary Meizari Alfian, serta Mualimin selaku dosen Agama Islam di Unila.
Andi Desfiandi menjadi terdakwa perkara dugaan suap terhadap Karomani dalam kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru di Unila Tahun 2022. Dalam perkara tersebut, KPK juga menetapkan Karomani, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryandi, dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri sebagai tersangka.
Berita Terkait
Dinkes Ogan Komering Ulu Sumsel tangani 29.962 kasus ISPA pada 2024
Jumat, 13 Desember 2024 6:45 Wib
Mentan segera pangkas regulasi penyaluran pupuk bersubsidi
Senin, 18 November 2024 12:17 Wib
Mentan targetkan PDB pertanian naik jadi 4,81 persen pada 2029
Selasa, 5 November 2024 16:08 Wib
Mentan: Pemutihan utang petani akan dibahas bersama
Senin, 28 Oktober 2024 16:57 Wib
Mentan Amran copot jabatan pegawai Kementan karena korupsi
Kamis, 17 Oktober 2024 12:46 Wib
Irjen Pol Andi Rian dikukuhkan jadi Kapolda Sumsel
Minggu, 29 September 2024 8:55 Wib
Muba komitmen tingkatkan pelayanan birokrasi semakin baik, terbuka dan akuntabel
Selasa, 23 Juli 2024 15:41 Wib
Mentan Andi tak permasalahkan Bulog akuisisi perusahaan beras Kamboja
Kamis, 20 Juni 2024 15:03 Wib