Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pengetahuan tujuh saksi terkait administrasi pembukuan keuangan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS), dengan memeriksa mereka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (2/11).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Kamis, mengatakan pemeriksaan itu terkait penyidikan kasus dugaan korupsi kerja sama pengangkutan batu bara pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
"Didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan administrasi pembukuan keuangan PT SMS yang diduga dikondisikan oleh pihak yang terkait dengan perkara ini," kata Ali Fikri di Jakarta, Kamis.
Ketujuh saksi tersebut adalah Manajer Keuangan PT SMS Anugrah Pratama, Manajer Teknik dan Operasional PT SMS Giery Helvan, Staf Operasional PT SMS Nadia Permatasari, serta empat staf keuangan PT SMS yakni Irwan Septianto, Berly Caroline, Lismawati, dan M. Rizky Saputra.
Baca juga: KPK panggil Kepala BPKAD Sumsel dan karyawan PT SMS terkait kasus angkutan batu bara dikelola BUMD
Dalam penyidikan kasus tersebut, KPK juga memanggil enam saksi lainnya untuk diperiksa di Mako Satbrimob Polda Sumsel, Kamis, yaitu Toni dari PT Alumagada Jaya Mandiri, Direktur PT Fortuna Marina Sejahtera bernama Antoni, karyawan PT MRI bagian keuangan Titin Andriani, Direktur PT Bima Cipta Karya bernama Muhammad Tajudin Thamrin, mantan karyawan PT KAI Divisi Regional III Palembang Saparudin, serta Kepala Stasiun Muara Lawai Teddy Septiadi.
Sebelumnya, KPK mengumumkan sedang menyidik dugaan korupsi BUMD di Sumsel. Penyidikan tersebut dilakukan KPK setelah mengumpulkan informasi yang berlanjut ke tahap penyelidikan hingga penyidikan. Dengan adanya proses penyidikan, KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Kendati demikian, KPK belum dapat mengumumkan perihal konstruksi lengkap perkara hingga pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
KPK akan menyampaikan saat penyidikan dirasa cukup dan dilanjutkan dengan upaya paksa penangkapan maupun penahanan para tersangka. KPK saat ini masih mengumpulkan bukti di antaranya dengan memanggil para saksi yang terkait kasus itu.
Baca juga: Penambahan penyertaan modal PT SMS Rp5,1 miliar
Berita Terkait
Mantan pelatih Sriwijaya FC sebut kiprah Timnas U-23 bisa tingkatkan partisipan
Selasa, 30 April 2024 11:32 Wib
Polda Sumsel-Kodam II pererat sinergisitas kawal kamtibmas
Rabu, 24 April 2024 4:15 Wib
Pj Gubernur Sumsel hadiri pisah sambut Pangdam II Sriwijaya
Selasa, 23 April 2024 10:42 Wib
Penyambutan Panglima Kodam II/Sriwijaya yang baru
Senin, 22 April 2024 19:55 Wib
Mayjen TNI Naudi terima estafet tongkat Pangdam II Sriwijaya
Senin, 22 April 2024 19:51 Wib
Budayawan labukan upaya daftarkan kekayaan intelektual Tari Gending Sriwijaya
Jumat, 19 April 2024 16:48 Wib
Kemenkumham Sumsel gandeng Unsri untuk tingkatkan pemahaman hukum masyarakat
Senin, 25 Maret 2024 23:05 Wib
Kasdam II/Sriwijaya tutup kegiatan TMMD di Lalan Muba
Kamis, 21 Maret 2024 11:32 Wib