Finastra: Strategi pengembangan UMKM Indonesia sudah tepat
Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM
Jakarta (ANTARA) - CEO Finastra Group Holding Ltd Simon Paris berpandangan strategi pemerintah Indonesia dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah tepat dengan mengedepankan subsidi yang menjadi dasar perbankan untuk menyalurkan trade finance.
Menurutnya, langkah pemerintah Indonesia yang mengedepankan subsidi baik dengan skema kredit usaha rakyat, penjaminan kredit, dan lainnya tergolong sudah sangat tepat khususnya dalam mendorong pelaku industri keuangan menyalurkan pembiayaan.
“Jika pemerintah memberi garansi terhadap semua transaksi dari pelaku UMKM, akan lebih banyak perbankan yang menyalurkan trade finance. Terlebih saat ini sudah mulai banyak marketplace yang mewadahi perdagangan mereka,” katanya dalam SOE International Conference, Senin.
Perekonomian Indonesia berharap banyak terhadap pertumbuhan kinerja segmen UMKM mengingat kontribusi ekonomi UMKM dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari 65 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi berharap BNI proaktif jadi jembatan UMKM
Ia berpendapat langkah untuk memperluas keterjangkauan dengan memanfaatkan solusi digital banking juga sudah tergolong tepat.
Terlebih, hal ini diikuti pula dengan berbagai program yang menjangkau kelompok masyarakat rentan seperti Wanita dan masyarakat di daerah terpencil.
“Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM untuk berkembang dan memberi nilai tambah,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo sebagai sebagai bank milik negara tentunya ekspansi pembiayaan inklusif atau kredit UMKM menjadi salah satu prioritas. Apalagi BNI telah memiliki ekosistem pengembangan UMKM berbasis digital yang mampu UMKM naik kelas dan Go Global.
Beragam solusi yang BNI miliki mencakup cash management, mobile banking, aktivasi EDC, dan QRIS, serta dukungan peningkatan kapabilitas dan membuka pasar melalui BNI Xpora.
BNI pun telah memperlengkapi diri dengan beragam solusi keuangan untuk mendukung operasional UMKM. Berbagai program pengembangan dan pendampingan UMKM akan terus dilaksanakan.
"Sesuai dengan semangat di G20 yakni recover stronger recover together, BNI terus membuka akses pasar dengan menggandeng banyak asosiasi UMKM, e-commerce hingga komunitas diaspora di luar negeri," pungkas Okki.
Baca juga: BNI gaet diaspora di Hong Kong dorong UMKM Jabar "Go Global"
Menurutnya, langkah pemerintah Indonesia yang mengedepankan subsidi baik dengan skema kredit usaha rakyat, penjaminan kredit, dan lainnya tergolong sudah sangat tepat khususnya dalam mendorong pelaku industri keuangan menyalurkan pembiayaan.
“Jika pemerintah memberi garansi terhadap semua transaksi dari pelaku UMKM, akan lebih banyak perbankan yang menyalurkan trade finance. Terlebih saat ini sudah mulai banyak marketplace yang mewadahi perdagangan mereka,” katanya dalam SOE International Conference, Senin.
Perekonomian Indonesia berharap banyak terhadap pertumbuhan kinerja segmen UMKM mengingat kontribusi ekonomi UMKM dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari 65 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi berharap BNI proaktif jadi jembatan UMKM
Ia berpendapat langkah untuk memperluas keterjangkauan dengan memanfaatkan solusi digital banking juga sudah tergolong tepat.
Terlebih, hal ini diikuti pula dengan berbagai program yang menjangkau kelompok masyarakat rentan seperti Wanita dan masyarakat di daerah terpencil.
“Pemerintah juga terus mendorong semua pelaku ekonominya untuk mampu menjadi teman seperjalanan bagi para UMKM untuk berkembang dan memberi nilai tambah,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo sebagai sebagai bank milik negara tentunya ekspansi pembiayaan inklusif atau kredit UMKM menjadi salah satu prioritas. Apalagi BNI telah memiliki ekosistem pengembangan UMKM berbasis digital yang mampu UMKM naik kelas dan Go Global.
Beragam solusi yang BNI miliki mencakup cash management, mobile banking, aktivasi EDC, dan QRIS, serta dukungan peningkatan kapabilitas dan membuka pasar melalui BNI Xpora.
BNI pun telah memperlengkapi diri dengan beragam solusi keuangan untuk mendukung operasional UMKM. Berbagai program pengembangan dan pendampingan UMKM akan terus dilaksanakan.
"Sesuai dengan semangat di G20 yakni recover stronger recover together, BNI terus membuka akses pasar dengan menggandeng banyak asosiasi UMKM, e-commerce hingga komunitas diaspora di luar negeri," pungkas Okki.
Baca juga: BNI gaet diaspora di Hong Kong dorong UMKM Jabar "Go Global"