Penjaga tahanan Lapas Muaradua meraih peringkat II Latsar CPNS Kemenkumham

id kemenkumham,latsar,abdul ravik,lapas muara dua,penjaga tahanan

Penjaga tahanan Lapas Muaradua meraih peringkat II Latsar CPNS Kemenkumham

Penjaga tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Abdul Ravik meraih peserta terbaik kedua pada pelatihan dasar (Latsar) gelombang III untuk golongan II angkatan 84 Kementerian Hukum dan HAM RI. (ANTARA/HO-Kemenkumham Sumsel/2022)

Palembang (ANTARA) -
Penjaga tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Abdul Ravik meraih peserta terbaik kedua pada pelatihan dasar (Latsar) gelombang III untuk golongan II angkatan 84 Kementerian Hukum dan HAM RI.

Kepala Lapas Muaradua Kemenkumham Sumsel Reza Yudhistira Kurniawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Sabtu (8/10) mengatakan Latsar yang dimulai pada tanggal 9 Juni hingga 27 September 2022 atau berlangsung selama 40 hari telah ditutup secara daring dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Dari jumlah tersebut  di antaranya 13 orang berasal dari CPNS Lapas Muara Dua.

Pada Tahun Anggaran 2022 Latsar CPNS Kemenkumham ini terdiri atas Gelombang I, II dan III. Pesertanya dari satuan kerja wilayah Badiklat Kemenkumham Kepulauan Riau yang meliputi Kanwil Kemenkumah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Jambi.

Sementara itu, Abdul Ravik mengatakan bahwa dalam aktualisasi ia mengangkat judul perubahan "Monitoring Kontrol Area Blok Hunian Oleh Petugas Jaga Pengamanan Menggunakan E-Trolling di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muaradua", ini dibuatnya untuk memastikan situasi dan kondisi di area blok hunian Lapas Muaradua agar selalu aman terkendali meski overcrowded.

Selain itu kata Ravik,dengan aktualisasi berbasis IT ini  diharapkan adanya perubahan perilaku terutama pada petugas jaga yang saat melaksanakan kontrol blok sebelumnya tanpa ada data administratif, sehingga dengan adanya bukti berupa data kapan dan dimana komandan jaga melakukan kontrol blok hunian dapat dimonitoring langsung oleh atasan .

“Pada E-Trolling ini setiap aspirasi/keluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), seperti sakit bisa segera terdeteksi dan dilakukan tindakan tepat, ketika di beberapa blok hunian kehabisan air bersih bisa segera ditindaklanjuti”, tambah Ravik.

Sebelum menjadi CPNS penjaga tahanan, Ravik pernah kuliah di UIN Raden Fatah Palembang, pemuda yang lahir di Empat Lawang Tahun 1995 merupakan anak dari pasangan Abdul Gopar dan Asni Juita.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel Harun Sulianto mengapresiasi para CPNS yang telah mengikuti  pelatihan dasar secara baik,  serta mengucapkan selamat kepada Abdul Ravik yang berhasil meraih peringkat II.

Ia berharap seluruh CPNS dapat terus memberikan kontribusi terbaik dengan membuat inovasi untuk  kemajuan  Kemenkumham. (Rel/I016)