Cedera satu pemain jadi ancaman bagi Yordania hadapi Selandia Baru di FIBA Asia
Saat ini kami masih meninjau kondisi para pemain, tapi yang sudah jelas Dwairi akan absen. Sekarang dia di rumah sakit menjalani pemindaian MRI
Jakarta (ANTARA) - Yordania terancam menghadapi Selandia Baru dalam kondisi pincang pada laga perebutan tempat ketiga Piala FIBA Asia 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu petang nanti.
Pelatih Weisam Al-Sous memastikan center Yordania Ahmad Al Dwairi bakal absen setelah cedera saat pertengahan semifinal melawan Lebanon yang berakhir dengan kekalahan 85-86 Sabtu malam tadi.
"Saat ini kami masih meninjau kondisi para pemain, tapi yang sudah jelas Dwairi akan absen. Sekarang dia di rumah sakit menjalani pemindaian MRI," kata Al-Sous dalam jumpa pers setelah pertandingan.
Al-Sous tak mengungkapkan cedera yang diderita Al Dwairi, tapi pebasket berusia 29 tahun itu sama sekali tidak terlihat di bangku cadangan Yordania sejak kuarter ketiga mulai.
Selain itu, Al-Sous juga menyatakan pemain naturalisasi Yordania Dar Tucker kemungkinan absen dalam laga perebutan tempat ketiga nanti.
Baca juga: Ringkasan FIBA Asia: Australia selangkah lagi pertahankan gelar
Menurut Al-Sous, Tucker sebetulnya sudah cedera dan memaksakan diri bermain melawan rasa sakit dalam 15 menit terakhir pertandingan melawan Lebanon.
"Tucker juga kemungkinan absen karena dia bermain sekitar 15 menit terakhir meski tak bisa bergerak dengan bebas, tapi saya tidak bisa melarangnya berjuang," ujarnya.
Yordania juga kemungkinan masih harus mengelola menit bermain center mereka lainnya, Mohammad Shaher Hussein, yang dalam beberapa pertandingan terakhir bertarung melawan rasa sakit karena cedera lutut.
Kendati dengan keadaan yang tidak ideal, Al-Sous menegaskan Yordania tetap berusaha meraih menang dari Selandia Baru.
"Tentu saja kami akan berusaha menang. Kami tim bagus, dan pendekatan kami selalu sama, berusaha meraih kemenangan dan sekarang berjuang agar bisa naik podium," kata dia.
"Selandia Baru tentu saja lawan yang berat, tapi selama kami main dengan level energi yang sama, kami bisa memenangkannya, segalanya mungkin," tutup Al-Sous.
Sepanjang keikutsertaan dalam Piala FIBA Asia dan turnamen selevel pendahulunya, pencapaian terbaik Yordania adalah runner-up 2011 dan peringkat ketiga dua tahun sebelumnya. Kedua prestasi itu dicapai saat Al-Sous masih melantai dan membela Yordania sebagai pemain.
Baca juga: Timnas Australia melaju ke final FIBA Asia Cup usai libas Selandia Baru 85-76
Editor : Jafar M Sidik
Pelatih Weisam Al-Sous memastikan center Yordania Ahmad Al Dwairi bakal absen setelah cedera saat pertengahan semifinal melawan Lebanon yang berakhir dengan kekalahan 85-86 Sabtu malam tadi.
"Saat ini kami masih meninjau kondisi para pemain, tapi yang sudah jelas Dwairi akan absen. Sekarang dia di rumah sakit menjalani pemindaian MRI," kata Al-Sous dalam jumpa pers setelah pertandingan.
Al-Sous tak mengungkapkan cedera yang diderita Al Dwairi, tapi pebasket berusia 29 tahun itu sama sekali tidak terlihat di bangku cadangan Yordania sejak kuarter ketiga mulai.
Selain itu, Al-Sous juga menyatakan pemain naturalisasi Yordania Dar Tucker kemungkinan absen dalam laga perebutan tempat ketiga nanti.
Baca juga: Ringkasan FIBA Asia: Australia selangkah lagi pertahankan gelar
Menurut Al-Sous, Tucker sebetulnya sudah cedera dan memaksakan diri bermain melawan rasa sakit dalam 15 menit terakhir pertandingan melawan Lebanon.
"Tucker juga kemungkinan absen karena dia bermain sekitar 15 menit terakhir meski tak bisa bergerak dengan bebas, tapi saya tidak bisa melarangnya berjuang," ujarnya.
Yordania juga kemungkinan masih harus mengelola menit bermain center mereka lainnya, Mohammad Shaher Hussein, yang dalam beberapa pertandingan terakhir bertarung melawan rasa sakit karena cedera lutut.
Kendati dengan keadaan yang tidak ideal, Al-Sous menegaskan Yordania tetap berusaha meraih menang dari Selandia Baru.
"Tentu saja kami akan berusaha menang. Kami tim bagus, dan pendekatan kami selalu sama, berusaha meraih kemenangan dan sekarang berjuang agar bisa naik podium," kata dia.
"Selandia Baru tentu saja lawan yang berat, tapi selama kami main dengan level energi yang sama, kami bisa memenangkannya, segalanya mungkin," tutup Al-Sous.
Sepanjang keikutsertaan dalam Piala FIBA Asia dan turnamen selevel pendahulunya, pencapaian terbaik Yordania adalah runner-up 2011 dan peringkat ketiga dua tahun sebelumnya. Kedua prestasi itu dicapai saat Al-Sous masih melantai dan membela Yordania sebagai pemain.
Baca juga: Timnas Australia melaju ke final FIBA Asia Cup usai libas Selandia Baru 85-76
Editor : Jafar M Sidik