"Setelah dewan mendengarkan pemaparan dari konsultan terkait pemilihan lokasi stadion maka kami kembali menyerahkannya ke pemerintah provinsi melalui gubernur Jambi untuk pembangunannya," kata Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Fauzi Ansori, Jumat.
Konsultan merekomendasikan stadion taraf Internasional Jambi lebih layak dibangun di Pijoan Kabupaten Muaro Jambi.
Dewan menyetujui pembangunan tersebut setelah pihak konsultan memaparkan hasil Feasibility Study (FS/Studi Kelayakan) di depan Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Kamis (21/7).
Terkait hasil dari FS yang dilakukan oleh konsultan, dewan tidak ingin mengintervensi Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi untuk menentukan lokasi stadion sepak bola taraf internasional di Jambi.
"Kami serahkan semua ke Gubernur Jambi, kami tidak bisa menentukan lokasinya di mana," kata Fauzi Ansori.
Dari hasil FS yang dilakukan oleh konsultan, dengan melakukan kajian di Kawasan Pondok Meja, Pijoan dan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi dikembalikan ke eksekutif.
Terkait hasil dari putusan Gubernur Jambi Al Harus nanti, Fauzi Ansori menyebutkan jika nanti ada hal yang tidak diinginkan terjadi, dewan tidak ikut campur.
"Karena kita melakukan pengawasan saja, selebihnya itu tanggungjawab Pemprov Jambi, karena mereka yang tau semuanya. Kita hanya menyepakati anggaran," kata Fauzi Ansori.
Sementara itu perwakilan dari pihak konsultan PT Environesia Global, Tio memaparkan, berdasarkan hasil kajian disimpulkan Pijoan lebih layak untuk dibangun stadion taraf internasional di Provinsi Jambi.
Ini dari hasil kajian tiga lokasi, yakni Pijoan, Pondok Meja dan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi yang diusulkan untuk lokasi stadion.
"Untuk stadion taraf internasional yang akan dibangun di Provinsi Jambi lebih layak di Pijoan," katanya.
Hal ini disesuaikan dengan aspek legal, teknis, lingkungan dan sosial ekonomi serta budaya direkomendasikan lokasi di jalan Jambi-Muara Bulian kelurahan Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota.
Konsultan asal Yogyakarta ini juga menjelaskan, secara total termasuk aspek DED dan aspek penunjang seperti perhotelan di lokasi membutuhkan total anggaran Rp411,7 miliar.
Untuk bangunan penunjang ini bisa dibangun secara skema bisnis atau Bangun, Guna, Serah (BGS/BOT) sedangkan untuk biaya konstruksi stadion mencapai Rp306 miliar.
Editor : Fitri Supratiwi
