Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau Ade Putra di Lubukbasung, Senin, mengatakan bunga langka dan dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem itu, mekar pada hari kelima.
"Bunga itu ditemukan saat kami melakukan monitoring bunga raflesia di daerah itu, Jumat (8/7) dan menemukan dua individu yang mekar sempurna," katanya.
Ia mengatakan lokasi bunga itu berjarak sekitar dua meter dan antara bunga pertama dengan kedua dibatasi pohon.
Di lokasi itu juga ditemukan delapan buah knop dan enam individu dalam kondisi layu atau busuk.
"Satu knop diperkirakan mekar dalam jangka 10 hari ke depan, karena kelopak sudah mulai terangkat," katanya.
Ia menambahkan bunga raflesia di Jorong Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya ditemukan pada 2018.
Bunga raflesia itu sudah mekar sekitar belasan kali dan bahkan ada yang mekar di antara sela pohon pada 2020.
"Kita menemukan bunga raflesia di lokasi itu dua titik dengan jarak sekitar 50 meter," katanya.
Ia mengakui di Agam ada 16 titik temuan bunga raflesia tersebar di Kecamatan Palembayan, Tanjungraya, Palupuh, Baso, Kamangmagek, Tilatangkamang, Malalak, dan Matur.
Bunga itu tumbuh dan berkembang di kawasan hutan rakyat, hutan lindung, cagar alam, suaka marga satwa dan halaman rumah warga Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh atas nama Joni Hartono, setelah ia berhasil membudidayakannya.
Bunga itu, antara lain tumbuh di lokasi ketinggian yang memiliki kelembaban dan hutan yang masih asri.
Siklus bunga itu cukup cepat dengan waktu delapan hingga 10 hari dari mulai mekar sampai dengan mekar sempurna, untuk selanjutnya layu.
Ketika mekar, bunga itu terlihat cukup indah. Momentum tersebut dinanti warga, wisatawan nusantara dan mancanegara untuk melihat dari jarak dekat.
"Saya mengimbau warga untuk tidak merusak kawasan dan termasuk inang bunga itu," katanya.
Baca juga: Raflesia di Ranah Minang
Baca juga: Rafflesia Arnoldi ternyata juga hidup di hutan belantara Sumsel
Editor : Maximianus Hari Atmoko