Dua tahun terhenti, Palembang gelar kembali gotong royong bersihkan lingkungan

id gotong royong palembang,Palembang bersih dan indah, palembang emas

Dua tahun terhenti, Palembang gelar kembali gotong royong bersihkan lingkungan

Wali Kota Palembang Harnojoyo (dua dari kanan) membersihkan kawasan Sungai Sekanak-Lambidaro menggunakan selang air didampingi Sekretaris Daerah Palembang Ratu Dewa dan Kepala Dinas PUPR Palembang Ahmad Bastari Yusak, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (12/6/2022) ANTARA/HO- Humas Pemkot Palembang

Kegiatan gotong royong sudah diaktifkan lagi, berlaku secara serentak bagi warga di 107 kelurahan Palembang, setiap hari Minggu pagi
Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengumumkan warga sudah bisa kembali melakukan aktivitas gotong royong membersihkan lingkungan yang sempat terhenti selama dua tahun terakhir imbas meningkatnya kasus COVID-19.

Wali Kota Palembang Harnojoyo saat melakukan penanaman pohon di bantaran Sungai Sekanak-Lambidaro, Palembang, Minggu mengatakan, aktivitas gotong royong membersihkan lingkungan itu sudah bisa dimulai pada hari ini hingga seterusnya dengan jadwal rutin setiap hari Minggu pagi.

"Kegiatan gotong royong sudah diaktifkan lagi, berlaku secara serentak bagi warga di 107 kelurahan Palembang, setiap hari Minggu pagi," kata dia.

Pengumuman itu disampaikan untuk mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, khususnya pembersihan aliran drainase, anak-anak sungai hingga bisa maksimal mengalirkan air sebagaimana fungsinya.

Baca juga: Gubernur dan Wali Kota ikut bersihkan Sungai Sekanak-Lambidaro

Sebab, ia menjelaskan, keputusan pemerintah kota Palembang mengaktifkan kembali salah satu program yang sudah dibudayakan sejak tahun 2015 tersebut karena kasus COVID-19 sudah terkendali dan vaksinasi COVID-19 di kota ini sudah mencapai 80 persen.

Termasuk, atas kondisi itu pula saat ini kota Palembang sudah diwajibkan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 oleh Kementerian Dalam Negeri, dari sebelumnya menerapkan PPKM level 3.

Di mana, penetapan level PPKM level 1 itu diterima Pemerintah Kota Palembang melalui surat instruksi Menteri Dalam Negeri pada Senin (7/6).

“Demikian, ini disampaikan untuk menjawab pertanyaan banyak masyarakat akan keberlanjutan program ini, dengan semangat ini mari kita wujudkan bersama Kota Palembang bersih dan indah bebas dari sampah, sebab satu sampah musibah bagi kita semua," imbuhnya.

Baca juga: Palembang targetkan restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro rampung 2024

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak mengatakan pihaknya melibatkan sebanyak 480 orang petugas untuk turut serta mengikuti aktivitas gotong royong warga membersihkan lingkungan khususnya, aliran sungai sehingga terbebas dari penyumbatan dan pendangkalan karena sampah.

"Mereka yang dilibatkan ialah pekerja harian lepas yang dikontrak dengan upah senilai Rp110.000 ribu per hari untuk melakukan pembersihan lingkungan umum, pemeliharaan aliran sungai, drainase ,dan kolam retensi di seluruh Kota Palembang," kata dia.

Menurutnya, untuk menjalankan tugas tersebut mereka dibagi ke dalam dua tim, yaitu tim yang bersiaga di lokasi dan tim armada pengangkut. Masing-masing tim beranggota minimal lima orang yang bersiaga sejak pagi hingga petang di setiap lokasi. Lalu petugas tim armada untuk 20 mobil pengangkut sampah beranggotakan 15 orang per mobil.

Baca juga: Palembang gelar Festival Sungai Sekanak Lambidaro

"Para petugas ini memang sudah disiapkan bekerja setiap harinya di masing-masing lokasi yang telah ditentukan, tentu juga dilibatkan,"imbuhnya.

Setiap lokasi tersebut di antaranya mulai dari sepanjang aliran Sungai Bendung yang meliputi Sekip, Dempo, dan Veteran berikut anak sungai lain, termasuk juga pemeliharaan belasan kolam retensi, seperti di Taman Polda, Jalan Basuki Rahmat, Jalan R. Sukamto (belakang PTC mal).

Selanjutnya, Jalan Residen Abdul Rozak (depan SMA Kumbang), Brimob di Bukit Besar, Jalan Demang Lebar Daun (samping Siti Khodijah), Jalan Kapten A. Rivai, Bendungan IGM, Jalan Mayor Ruslan, Jalan Kol H. Burlian (turunan Darma Agung, belakang Damri), dan Jalan Mayor Rasyad Nawawi dan kawasan Kambang Iwak, tutup Bastari.
Baca juga: Warga OKU gotong royong buat jalur alternatif di jalan amblas