Pengelola bus AKAP di Palembang berlakukan tuslah hingga 10 Mei

id Mudik,arus mudik, mudik sehat, polda sumsel, tuslah, bus akap, perjalanan mudik

Pengelola bus AKAP di Palembang berlakukan tuslah hingga 10 Mei

Bus AKAP angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1443 H. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Palembang (ANTARA) - Pengelola bus antarkota antar provinsi (AKAP) di Palembang, Sumatera Selatan berlakukan tuslah atau kenaikan tarif tiket untuk pelayanan angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah sejak 25 April hingga 10 Mei 2022.

"Untuk angkutan mudik Lebaran ada kenaikan atau penyesuaian tarif tiket sekitar 20 persen dari hari biasa," kata Pimpinan PO Yoanda Prima Jhon Samsi, di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan, tiket bus untuk perjalanan mudik dari Palembang tujuan Muaro Bungo, Jambi dan sebaliknya ditetapkan Rp265.000 per orang. Kemudian tiket perjalanan dari Palembang tujuan Padang dan Bukit Tinggi ditetapkan Rp285.000/orang.

Tiket bus Palembang-Jakarta ditetapkan Rp450.000/orang untuk perjalanan mudik pada 28-30 April 2022, dan Rp350.000/orang pada 1-3 Mei. Sedangkan tiket bus Palembang-Bandung ditetapkan Rp500.000/orang pada 28-30 April 2022, dan Rp400.000/orang pada 1-3 Mei.

Menghadapi arus mudik dan balik Lebaran, sejak 25 April  hingga 10 Mei 2022 pihaknya  mengoperasikan  armada secara maksimal melayani masyarakat yang akan mudik/pulang kampung.

"Kondisi ramai sekarang ini dioperasikan armada secara maksimal, biasanya paling banyak tiga bus diiberangkatkan dari loket  Palembang tujuan Jambi, Padang, Bukit Tinggi kini setiap hari enam bus, dan dua bus tujuan Jakarta dan Bandung.

Masyarakat yang mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini hampir sama dengan kondisi dua tahun lalu  sebelum terjadinya pandemi COVID-19.

Kebijakan pemerintah memberikan izin masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran ke kampung halaman  disambut baik terbukti terjadi lonjakan permintaan tiket bus.

Permintaan tiket mudik tidak hanya ramai ke kota-kota di  Pulau Jawa, tetapi juga ke kota-kota di wilayah Sumatera, kata dia pula.

Sementara sebelumnya Kapolda Sumsel Irjen Pol.Toni Harmanto mengatakan pihaknya menempatkan 96 pos pengamanan di daerah rawan kemacetan lalu lintas serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Penempatan pos tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas  dan tindak kejahatan yang dapat mengganggu  kenyamanan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kami berupaya menciptakan mudik sehat di tengah kondisi pandemi COVID-19, aman dan lancar.
Untuk menciptakan mudik sehat, aman, dan lancar dilakukan penempatan pos pengamanan didukung 3.500 lebih personel gabungan Polri/TNI dan instansi pemda selama Operasi Ketupat  yang digelar sejak 28 April hingga 9 Mei 2022," ujar Kapolda.