Jakarta (ANTARA) - Konsumen Indonesia cenderung melakukan perencanaan belanja persiapan Ramadhan sejak satu bulan sebelumnya.
Perusahaan riset/survei konsumen Neurosensum menunjukkan data bahwa 43 persen konsumen mulai berbelanja Ramadhan sejak satu bulan sebelumnya, 17 persen setelah mendapat THR dan 15 persen selama bulan puasa.
"Ini cukup menarik, bahwa ketika konsumen mau belanja, mereka merencanakan di 1 bulan sebelum Ramadhan. Jadi apa pun yang kita pengin jual udah bisa dipromosikan dari sekarang," ujar Oscar Simamora, Research Manager of Neurosensum dalam JD.ID BI6 Anniversary dikutip pada Kamis.
Neurosensum juga nemukan bahwa konsumen memiliki anggaran tersendiri untuk Ramadhan. Selain itu, pengeluaran Ramadhan tahun ini diprediksi lebih meningkat dibandingkan pada 2021.
"Untuk charity sama gifting akan meningkat secara budget di Ramadhan. Impact-nya apa buat penjual? Brand harus memberikan kembali kepada konsumen," kata Oscar.
Sementara itu, terjadi peningkatan penetrasi konsumen baru di digital hingga 72 persen sejak awal pandemi. Platform belanja online juga masih mendominasi kegiatan berbelanja konsumen, yang menjadi indikasi sustainability dari e-commerce di dunia digital.
Pada momen Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas, peningkatan transaksi belanja online hingga 135 persen terjadi tidak hanya di kota-kota besar melainkan juga di pelosok luar Jawa dan Bali, diiringi dengan kenaikan pengguna atau konsumen baru sebesar 164 persen.
"Dalam memilih toko, konsumen mengutamakan toko dengan peringkat baik dan ulasan baik. Dari sini kita dapat menarik kesimpulan pentingnya membangun kepercayaan publik secara konsisten terhadap layanan yang diberikan perusahaan e-commerce," jelas Oscar.
Tak hanya itu, konsumen juga lebih mencari penjual yang menyediakan layanan pengiriman instan. Platform belanja online yang menyediakan fitur bayar nanti atau paylater lebih diminati.
"Dalam paylater, ini berkembang sejak pandemi. Ini akan menjadi tren di era sekarang," kata Oscar.
Berita Terkait
Psikolog kemukakan faktor-faktor pemicu fenomena Efek Lipstik
Kamis, 31 Oktober 2024 11:38 Wib
Siasat mengatasi "doom spending" menurutpsikolog
Kamis, 10 Oktober 2024 13:39 Wib
Babel catatkan belanja negara capai Rp2,06 triliun
Minggu, 6 Oktober 2024 15:36 Wib
Kejari OKU serahkan berkas perkara korupsi BPBD ke JPU
Rabu, 28 Agustus 2024 16:21 Wib
Kejari OKU geledah Kantor BPBD lengkapi alat bukti korupsi
Kamis, 25 Juli 2024 13:38 Wib
Kejari OKU-Sumsel tetapkan mantan Kepala BPBD OKU jadi tersangka korupsi
Jumat, 5 Juli 2024 9:18 Wib
Pj Gubernur Sumsel ajak masyarakat belanja produk dalam negeri
Minggu, 2 Juni 2024 18:11 Wib
Pemerintah: Dana Tapera tak digunakan untuk belanja APBN
Jumat, 31 Mei 2024 16:46 Wib