Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan memastikan ketersediaan oksigen dan obat-obatan untuk pasien COVID-19 di rumah sakit dan mereka yang menjalani isolasi, masih cukup hingga beberapa bulan ke depan.
Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Kamis, mengatakan saat ini kota tersebut sedang tren peningkatan kasus positif COVID-19 dengan jumlah kasus aktif 170 kasus, per Rabu (2/2).
Dari 170 kasus aktif tersebut diketahui 64 orang menjalani perawatan di rumah sakit karena bergejala berat dan 106 kasus lainnya isolasi.
Berdasarkan tren peningkatan kasus tersebut, pemkot setempat mulai melakukan persiapan-persiapan guna mengeliminasi dampak lebih besar, di antaranya melakukan pemeriksaan ketersediaan oksigen dan obat-obatan di setiap rumah sakit dan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas.
Pihaknya mencatat jumlah ketersediaan oksigen di 18 rumah sakit terakumulasi 35.797 meter kubik untuk oksigen cair, kemudian oksigen tabung kecil (satu meter kubik) totalnya 45 meter kubik dan tabung oksigen ukuran besar (enam meter kubik) ada 192 meter kubik.
Ia mengatakan dengan jumlah itu masih bisa mencukupi kebutuhan pasien yang menjalani perawatan. Kebutuhan rata-rata oksigen untuk 64 pasien COVID-19 saat ini ditambah pasien umum per hari 3.790 meter kubik.
"Masih cukup dan amanlah hingga beberapa bulan ke depan untuk oksigen. Kalau memang nantinya mengalami penambahan kasus kami dan rumah sakit akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi seperti saat peningkatan kasus tahun lalu, mendapat pasokan oksigen dari perusahaan-perusahaan," kata dia.
Untuk obat-obatan COVID-19, katanya, saat ini stok juga cukup untuk pasien dalam perawatan dan mereka yang isolasi. Obat-obatan itu, meliputi Levofloxacin dengan stok 1.697 tablet, Azitromisin 1.345 kapsul, Remdesivir Inj 150 vial, Favipiravir 1.331 tablet, dan Oseltamivir 1.125 tablet.
Dia menjelaskan berdasarkan jumlah kasus COVID-19 yang meningkat maka diharapkan ada penambahan obat-obatan atau suplemen supaya angka kesembuhan bisa ditingkatkan.
"Jumlah ini masih cukup. Penambahan itu mengantisipasi saja. Karena setiap yang dirawat di rumah sakit dan di isolasi mandiri di rumah akan dapat obat, yang isoman di rumah akan diantar tim PSC kami. Caranya dengan mengunduh aplikasi Lekas Sehat untuk melakukan 'telemedicine'," kata Yudhi yang juga Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kota Palembang itu.
Berdasarkan data penyebaran COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Palembang per Rabu (2/2), tercatat penambahan 17 kasus positif sehingga total saat ini 170 kasus.
Sebanyak 17 kasus tersebut tersebar di delapan di antara 18 kecamatan di daerah itu, masing-masing Kecamatan Bukit Kecil dua kasus, Ilir Barat I dua kasus, Kalidoni satu kasus, Kemuning empat kasus, Plaju satu kasus, Sako tiga kasus, Sukarame empat kasus, dan Sematang Borang satu kasus. Sebanyak 10 kecamatan lainnya tidak ada penambahan kasus baru.
Kasus konfirmasi aktif COVID-19 tercatat 170 kasus. Pada Senin (31/1) tercatat 108 kasus, sedangkan kasus meninggal dunia nihil dan kasus kesembuhan bertambah enam kasus kasus dari sebelumnya satu kasus.
Tingkat keterisian tempat tidur COVID-19 di 18 rumah sakit di Palembang saat ini mencapai 10 persen atau 64 orang dari jumlah total 664 tempat tidur, di ruang isolasi rumah sakit ada 64 pasien atau 11 persen dari total 573 tempat tidur, sedangkan pasien ICU nihil.