Harga telur ayam tetap tinggi di Palembang jelang Tahun Baru

id telur ayam,harga telur,harga ayam,pedagang,pasar,pasar palembang,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Harga telur ayam tetap tinggi di  Palembang jelang Tahun Baru

Penjual telur ayam di Pasar Perumnas, Palembang. ANTARA/Dolly Rosana

Palembang (ANTARA) - Harga telur ayam ras di Palembang, Sumatera Selatan, tetap tinggi menjelang Tahun Baru 2022, Jumat, dengan berada di kisaran Rp30.000 per kilogram dari biasanya Rp20.000 per kg.

Ali, pedagang telur di Pasar Perumnas Palembang, mengatakan kenaikan harga telur ayam ini sudah terasa sejak sepekan terakhir karena dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan.

"Biasanya, momen Tahun Baru ada kenaikan harga, dan kini telur ayam yang cukup terasa," kata dia.

Senada, Yulia, pedagang di Pasar Lemabang, Palembang, mengatakan kenaikan harga telur ini membuatnya dirinya mengalami penurunan omset sekitar 15 persen.

"Biasanya bisa menjual sekitar 50 kg per hari, kini hanya 40-45 kg per hari," kata dia.

Pada satu hari menjelang Tahun Baru ini, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan seperti daging ayam potong dari Rp30.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg.

Begitu pula untuk ikan di antaranya, ikan patin dari Rp20.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg, ikan lele dari Rp20.000 per kg menjadi Rp22.000 per kg, ikan nila dari Rp25.000 per kg menjadi Rp28.000 per kg.

Sementara, untuk jenis sayuran tergolong stabil yakni bawang merah Rp24.000 per kg, bawang putih Rp24.000 per kg, cabai merah Rp28.000 per kg, wortel Rp12.000 per kg, dan kentang Rp10.000 per kg. Demikian juga dengan harga daging sapi bertahan di harga Rp120.000 per kg.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan kenaikan harga bahan pokok pangan bukan hanya terjadi di Palembang namun seluruh wilayah di Tanah Air.

"Sudah lebih dari sepekan. Tapi, memang saat ini harga telur ayam dan daging ayam ras potong yang sedang tinggi," kata dia.

Kenaikan harga ini dikarenakan permintaan yang cukup tinggi pada momen Natal dan Tahun Baru.

"Telur memang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Ini akibat dari permintaan yang tinggi karena PPKM yang tak jadi diterapkan," kata dia.

Meski begitu pihaknya tidak melakukan operasi pasar. Hal itu lantaran stok yang dinilai masih cukup, apalagi diketahui dalam satu hari itu produksi telur ayam di Sumsel mencapai 300 ton.