Stasiun KA Baturaja perketat prokes jelang Natal dan Tahun Baru

id Penumpang kereta api, Stasiun KA Baturaja, pengetatan protokol kesehatan, Natal dan tahun baru,berita sumsel, berita palembang

Stasiun KA Baturaja perketat prokes jelang  Natal dan Tahun Baru

Penumpang berjalan menuju gerbong KA Serelo sebelum keberangkatan di Stasiun Kereta Api Kertapati Palembang, Sumsel, Kamis (24/9/2020). (ANTARA FOTO/Feny Selly/nz)

Baturaja (ANTARA) - Stasiun Kereta Api (KA) Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, memperketat aturan protokol kesehatan (prokes) bagi setiap calon penumpang menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Menjelang Natal dan Tahun Baru ini kami mulai mempersiapkan pengetatan prokes," tegas Kepala Stasiun Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Abdullah di Baturaja, Sabtu.

Pengetatan prokes tersebut mulai dari memakai masker, menyiapkan sarana mencuci tangan di setiap pintu masuk stasiun, dan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap calon penumpang.

Kemudian pihaknya menyediakan gerai rapid test Antigen untuk mempermudah pemeriksaan calon penumpang yang akan menggunakan jasa angkutan kereta api sebagai syarat perjalanan di masa pandemi.

Fasilitas pelayanan ini disiapkan untuk melayani pemeriksaan kesehatan bagi setiap calon penumpang dengan tarif relatif lebih murah yaitu Rp45.000 per orang.

"Rapid Antigen merupakan syarat wajib bagi penumpang KA, baik tujuan Baturaja-Palembang maupun Baturaja-Tanjung Karang yang diberlakukan baik untuk penumpang dewasa maupun penumpang anak-anak yang sudah berusia 12 tahun," ujarnya.

Terkait penambahan gerbong kereta api guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang Natal dan tahun baru, Abdullah mengaku hal tersebut belum dilakukan mengingat hingga saat ini arus penumpang masih sepi.

"Sampai hari ini belum ada lonjakan penumpang, begitu juga untuk pemesanan tiket KA baik dari Stasiun Baturaja menuju Stasiun Kertapati, Palembang atau Baturaja- Tanjung Karang masih relatif normal," kata dia.

Meskipun nantinya terjadi lonjakan penumpang pihaknya tetap membatasi jumlah penumpang kereta api setiap harinya yaitu maksimal sebanyak 308 kursi.

"Dari 400 kursi yang tersedia, hanya boleh digunakan 308 kursi saja. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga kalau nanti terjadi lonjakan penumpang saat libur Natal dan tahun baru," ujarnya.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.