Wagub Sumsel minta Ogan Ilir bentuk satgas desa cegah karhutla

id Satgas desa atasi karhutla di Ogan ilir, karhutla Sumsel, luas lahan karhutla di Sumsel, Ogan ilir darurat karhutla

Wagub Sumsel minta Ogan Ilir bentuk satgas desa cegah karhutla

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya diwawancara wartawan. (ANTARA/M. Riezko Bima Elko P.)

Sumatera Selatan (ANTARA) -
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya minta Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir segera membentuk satuan tugas tingkat desa untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin mengkhawatirkan di daerah itu.

Perintah tersebut disampaikannya dalam rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir di Auditorium Bina Praja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Jumat.
 
Dia menjelaskan peran satgas tingkat desa efektif mencegah kebakaran sebab warga desa sebagai terdepan merasakan dampak asap kebakaran.

Apalagi, fakta di lapangan selain lahan rawa mineral dan gambut juga ditemukan banyak lahan di wilayah konsesi perkebunan yang terindikasi disebabkan oleh kesengajaan manusia.

"Jadi pendekatannya akan lebih persuasif apabila dibentuk satgas desa, harus dicatat tentu juga tetap mengoptimalkan kerja dari satgas karhutla beranggotakan BPBD, TNI, Polri dan KLHK," kata dia.

Total lahan yang terbakar di Kabupaten Ogan Ilir 188 hektare terhitung sejak Januari hingga Agustus 2021.
 
Dia menyebut dari luasan tersebut ada sekitar 17 ha yang terjadi di lahan rawa mineral dan gambut, sedangkan sisanya di wilayah konsesi lahan.

"Masalahnya berdasarkan data yang ada lahan gambut tidak seberapa tapi lahan perkebunan yang terlampau banyak ulah manusia yang menyebabkan kebakaran di Ogan Ilir," ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Ilir M. Husin mengatakan satgas desa segera dibentuk untuk mengoptimalkan pencegahan dan penanganan karhutla.
 
"Kami usahakan semaksimal mungkin satgas di desa untuk memantau yang terindikasi akibat ulah manusia yang berniat jahat membakar lahan," ujarnya.

Sedikitnya sudah lebih dari 38 kali ditemukan kebakaran yang apabila tidak segera ditanggulangi semakin meningkat mengingat puncak kemarau berlangsung pertengahan Agustus ini.

"Tugas kami mencegah dan berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri setempat dalam menanggulangi, semoga dapat menghentikan peristiwa kebakaran," tandasnya.