IOC dukung atlet transgender Selandia Baru tampil di Olimpiade Tokyo

id Olimpiade Tokyo,Transgender,Angkat Besi,Laurel Hubbard

IOC dukung atlet transgender Selandia Baru tampil di Olimpiade Tokyo

Arsip - Atlet angkat besi dari Selandia Baru Laurel Hubbard saat bertanding dalam final angkat besi +90kg putri di Gold Coast Commonwealth Games 2018 di Gold Coast, 9 April 2018. ANTARA/AFP/ADRIAN DENNIS

Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendukung pemilihan atlet angkat besi transgender Laurel Hubbard untuk tampil di Olimpiade Tokyo meskipun menuai kritik.

Dilansir Reuters, Sabtu, Hubbard akan menjadi atlet transgender pertama yang berkompetisi di Olimpiade setelah terpilih masuk kontingen Selandia Baru untuk bersaing di nomor +87 kg putri.

Masuknya Hubbard yang kini berusia 43 tahun dalam skuad Selandia Baru menjadi sorotan dan banyak yang mempertanyakan keadilan atlet transgender yang bersaing dengan wanita.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan terkait aturan kualifikasi telah ditetapkan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) sebelum kualifikasi dimulai.

"Aturan ini berlaku, dan Anda tidak dapat mengubah aturan selama kompetisi yang sedang berlangsung," kata Bach.

Bach mengungkapkan aturan akan ditinjau dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat untuk menetapkan pedoman baru pada masa depan.

"Pada saat yang sama IOC berada dalam fase penyelidikan dengan semua pemangku kepentingan yang berbeda," ujar Bach.

Pada 2015, IOC telah membuka jalan bagi atlet transgender untuk bersaing di Olimpiade sebagai wanita, asalkan kadar testosteron mereka di bawah 10 nanomol per liter, setidaknya 12 bulan sebelum kompetisi.

Ditanya berulang kali apakah mendukung Hubbard berlaga di Olimpiade Tokyo, Bach mengatakan pemilihan atlet didasarkan pada aturan tertentu.

"Aturan sudah ada dan aturan harus diterapkan dan Anda tidak dapat mengubah aturan selama sistem kualifikasi yang sedang berlangsung," kata Bach menegaskan.