Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tetap mengutamakan Kota Palembang sebagai lokasi untuk mendirikan pabrik baru yang masuk dalam program revitalisasi dua pabrik lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh di Palembang, Kamis, mengatakan, pemilihan Kota Palembang itu karena menyadari bahwa Pusri memiliki historis yang kental dengan kota ini.
“Kami (Pusri) berupaya maksimal pengembangan pabrik tetap di Palembang karena memang Pusri ini kebanggaannya. Nanti akan kami carikan nama pabriknya yang lebih menantang,” kata Tri.
Tri yang dijumpai dalam peringkatan HUT ke-61 PT Pusri di Gedung Serbaguna PT Pusri, mengatakan keinginan Pusri untuk merevitalisasi dua pabrik ‘tua’ itu sangatlah beralasan karena kedua pabrik itu sudah tidak efisien lagi dalam penggunaan gas.
Baca juga: Pusri munculkan Dumai dan Palembang, alternatif bangun pabrik Pusri IIIB
Melalui revitalisasi itu, Pusri diharapkan menghasilkan produk yang berdaya saing dari sisi harga karena sudah terjadi penurunan biaya produksi.
“Saat ini kami lagi visible study, ya semakin cepat semakin baik,” kata Tri.
Terkait rencana pembangunan pabrik baru yang membutuhkan dana sekitar Rp10-Rp11 trilun tersebut, Tri mengatakan pihaknya sudah melaporkan ke Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Ini berkaitan dengan persoalan pendangkalan alur Sungai Musi yang hingga kini belum ditemukan solusinya. Akibat pendangkalan ini, volume ekspor pupuk semakin tergerus dari 10.000 ton untuk sekali angkut menjadi hanya 5.000—6.000 ton.
Sejauh ini Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PU dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Dukungan penuh diberikan Pemprov Sumsel untuk pembangunan pabrik baru itu karena daerah ini berkeinginan meningkatkan produksi padi. Sejauh Sumsel berada di peringkat lima setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Sementara target ke depan yakni berada pada peringkat tiga.
“Dari pada kita bangun yang besar (pabrik), tapi ternyata logistik masih jadi persoalan. Ini sama saja berbiaya tinggi. Yang penting shipping out-nya dulu, dan ini bukan hanya tanggung jawab Pusri saja, tapi yang lain juga,” kata dia.
Baca juga: Anggota DPR RI minta kajian mendalam terkait program pupuk subsidi
Baca juga: Sinergi BUMN, Pusri gandeng BGR optimalisasi aset
Berita Terkait
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
KAI Divre Tanjungkarang sebut jumlah penumpang meningkat 63 persen saat angkutan Lebaran
Kamis, 25 April 2024 23:34 Wib
Pemkab OKU Timur usulkan pembangunan palang pintu perlintasan KA
Kamis, 25 April 2024 6:48 Wib
Polres OKU Timur buru sopir bus yang terlibat kecelakaan dengan KA
Selasa, 23 April 2024 21:05 Wib
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Korban meninggal dalam kejadian KA tabrak bus warga Belitang OKU Timur
Minggu, 21 April 2024 22:49 Wib
KAI sebut tak ada korban dari penumpang KA Ekspres Rajabasa yang terlibat tabrakan
Minggu, 21 April 2024 19:04 Wib
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib