Pusri tetap utamakan Palembang sebagai lokasi pabrik baru

id pusri,pt pusri,pupuk sriwidjaja,pusri palembang,bumn sumsel,bumn pusri

Pusri tetap utamakan Palembang sebagai lokasi pabrik baru

Dirut PT Pusri Tri Wahyudi Saleh. (ANTARA/Dolly Rosana/20)

Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tetap mengutamakan Kota Palembang sebagai lokasi untuk mendirikan pabrik baru yang masuk dalam program revitalisasi dua pabrik lama yakni Pusri III dan Pusri IV.

Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh di Palembang, Kamis, mengatakan, pemilihan Kota Palembang itu karena menyadari bahwa Pusri memiliki historis yang kental dengan kota ini.

“Kami (Pusri) berupaya maksimal pengembangan pabrik tetap di Palembang karena memang Pusri ini kebanggaannya. Nanti akan kami carikan nama pabriknya yang lebih menantang,” kata Tri.

Tri yang dijumpai dalam peringkatan HUT ke-61 PT Pusri di Gedung Serbaguna PT Pusri, mengatakan keinginan Pusri untuk merevitalisasi dua pabrik ‘tua’ itu sangatlah beralasan karena kedua pabrik itu sudah tidak efisien lagi dalam penggunaan gas.

Baca juga: Pusri munculkan Dumai dan Palembang, alternatif bangun pabrik Pusri IIIB

Melalui revitalisasi itu, Pusri diharapkan menghasilkan produk yang berdaya saing dari sisi harga karena sudah terjadi penurunan biaya produksi.

“Saat ini kami lagi visible study, ya semakin cepat semakin baik,” kata Tri.

Terkait rencana pembangunan pabrik baru yang membutuhkan dana sekitar Rp10-Rp11 trilun tersebut, Tri mengatakan pihaknya sudah melaporkan ke Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Ini berkaitan dengan persoalan pendangkalan alur Sungai Musi yang hingga kini belum ditemukan solusinya. Akibat pendangkalan ini, volume ekspor pupuk semakin tergerus dari 10.000 ton untuk sekali angkut menjadi hanya 5.000—6.000 ton.

Sejauh ini Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PU dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Dukungan penuh diberikan Pemprov Sumsel untuk pembangunan pabrik baru itu karena daerah ini berkeinginan meningkatkan produksi padi. Sejauh Sumsel berada di peringkat lima setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Sementara target ke depan yakni berada pada peringkat tiga.

“Dari pada kita bangun yang besar (pabrik), tapi ternyata logistik masih jadi persoalan. Ini sama saja berbiaya tinggi. Yang penting shipping out-nya dulu, dan ini bukan hanya tanggung jawab Pusri saja, tapi yang lain juga,” kata dia.

Baca juga: Anggota DPR RI minta kajian mendalam terkait program pupuk subsidi

Baca juga: Sinergi BUMN, Pusri gandeng BGR optimalisasi aset