17 perguruan tinggi di China siap selenggarakan UKBI

id jurusan Bahasa Indonesia di China,lomba pidato bahasa Indonesia di China,lomba karya tulis esai di China,kerja sama pend,berita sumsel, berita palemba

17 perguruan tinggi di China  siap selenggarakan  UKBI

Dokumentasi - Peserta lomba pidato Bahasa Indonesia khusus untuk pelajar China dalam memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-China beberapa waktu lalu. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Beijing (ANTARA) - Sebanyak 17 perguruan tinggi di China siap menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), baik untuk para mahasiswanya maupun tenaga pengajarnya.

"Selama ini UKBI hanya ada di KBRI, makanya 17 perguruan tinggi di China yang membuka jurusan Bahasa Indonesia diprioritaskan menyelenggarakannya juga," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, Selasa (15/12).

Hal itu juga disinggung saat Atdikbud bertemu dengan Wakil Direktur Pusat Kerja Sama Pendidikan Bahasa (CLEC) Kementerian Pendidikan China Zhao Guocheng.

CLEC sendiri telah memiliki 35 unit pusat Ujian Standardidasi Bahasa Mandarin atau Huanyu Shuiping Kaoshi yang biasa disebut dengan HSK yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Pusat-pusat HSK di Indonesia tersebut di bawah Confucius Institute.

"UKBI itu akan memudahkan para pelajar Bahasa Indonesia di China dalam mengukur kemampuan berbahasa Indonesianya sekaligus bagian dari diplomasi bahasa kita," ujar Yaya.

CLEC telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang pengiriman dosen bahasa Mandarin ke Indonesia dan pendirian delapan unit Confucius Institute di Indonesia.

Dalam rentang 2005-2019 CLEC telah mengirimkan 225 orang guru Bahasa Mandarin ke Indonesia.

"Tahun ini pengiriman dosen diberhentikan sementara karena pandemi sehingga masih tersisa tujuh dosen Bahasa Mandarin yang masih mengajar di Indonesia. Meskipun demikian pengajaran bahasa Mandarin juga tetap dapat dilakukan secara daring," kata Yaya.

Sejak 2009 sampai sekarang, CLEC juga telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 2.500 orang pelajar Indonesia untuk belajar Bahasa Mandarin di sejumlah perguruan tinggi di China mulai jenjang pendidikan S-1 hingga S-3.