Norris batal kenakan desain helm baru 'bermuatan politik' di GP Belgia
Jakarta (ANTARA) - Pebalap McLaren Lando Norris pada Sabtu batal mengenakan helm dengan desain baru setelah mengetahui corak dan gambarnya kemungkinan memiliki muatan politik.
Pebalap asal Inggris yang memiliki orangtua berdarah Belgia itu mengenalkan tampilan baru helmnya untuk Grand Prix Belgia akhir pekan ini, dengan gambar singa hitam di atas latar belakang kuning, yang merupakan lambang wilayah Flemish di Belgia.
Namun setelah ia diberitahu jika gambar tersebut digunakan oleh partai politik sayap kanan Belgia, Norris memutuskan untuk tidak memakainya.
Baca juga: George Russell berharap kepemilikan baru bawa Williams bangkit
"Aku tidak menyadari konotasi dari penggunaan motif tertentu itu ketika aku mendesain helm tersebut," kata Norris seperti dikutip AFP.
"Segera setelah aku tahu, jelas bahwa tidak tepat meneruskan mengenakannya."
Norris menambahkan jika ia sebenarnya ingin memberi penghormatan sebagai seorang keturunan Belgia untuk keluarganya dan khususnya kakek-neneknya.
"Helm ini tidak pernah bermaksud sebagai pernyataan politis, bagiku secara pribadi itu hanya desain yang keren yang menghormati bagian dari keturunanku."
"Aku tidak pernah ingin menimbulkan perpecahan atau menyinggung dan aku mengerti jika menggunakan helm ini akan dapat menyinggung banyak orang di Belgia. Mempertimbangkan itu, aku memutuskan untuk kembali ke helm standard."
Baca juga: Kalender F1 2020 tambah empat balapan di Turki, Bahrain dan Abu Dhabi
Norris pun menjelaskan jika balapan di Belgia itu merupakan balapan di kampung halaman keduanya setelah Silverstone.
"Aku 50 persen Belgia," kata dia. "Dan 50 persen dari Inggris. Kami sering datang ke sini ketika Natal dan Paskah dan keluarga ibuku tinggal di sini.
"Satu-satunya alasan aku sebut Silverstone atau balapan di Inggris sebagai balapan di kampung halamanku karena di sanalah aku tumbuh."
Pebalap asal Inggris yang memiliki orangtua berdarah Belgia itu mengenalkan tampilan baru helmnya untuk Grand Prix Belgia akhir pekan ini, dengan gambar singa hitam di atas latar belakang kuning, yang merupakan lambang wilayah Flemish di Belgia.
Namun setelah ia diberitahu jika gambar tersebut digunakan oleh partai politik sayap kanan Belgia, Norris memutuskan untuk tidak memakainya.
Baca juga: George Russell berharap kepemilikan baru bawa Williams bangkit
"Aku tidak menyadari konotasi dari penggunaan motif tertentu itu ketika aku mendesain helm tersebut," kata Norris seperti dikutip AFP.
"Segera setelah aku tahu, jelas bahwa tidak tepat meneruskan mengenakannya."
Norris menambahkan jika ia sebenarnya ingin memberi penghormatan sebagai seorang keturunan Belgia untuk keluarganya dan khususnya kakek-neneknya.
"Helm ini tidak pernah bermaksud sebagai pernyataan politis, bagiku secara pribadi itu hanya desain yang keren yang menghormati bagian dari keturunanku."
"Aku tidak pernah ingin menimbulkan perpecahan atau menyinggung dan aku mengerti jika menggunakan helm ini akan dapat menyinggung banyak orang di Belgia. Mempertimbangkan itu, aku memutuskan untuk kembali ke helm standard."
Baca juga: Kalender F1 2020 tambah empat balapan di Turki, Bahrain dan Abu Dhabi
Norris pun menjelaskan jika balapan di Belgia itu merupakan balapan di kampung halaman keduanya setelah Silverstone.
"Aku 50 persen Belgia," kata dia. "Dan 50 persen dari Inggris. Kami sering datang ke sini ketika Natal dan Paskah dan keluarga ibuku tinggal di sini.
"Satu-satunya alasan aku sebut Silverstone atau balapan di Inggris sebagai balapan di kampung halamanku karena di sanalah aku tumbuh."