RS Gigi Palembang kurangi pelayanan antisipasi pandemi COVID-19

id rskgm palembang kurangi pelayanan kepada masyarakat, layanan khusus gigi dan mulut dikurangi dampak tenaga medis terinfe,berita sumsel, berita palemba

RS Gigi Palembang kurangi pelayanan antisipasi pandemi COVID-19

RS Khusus Gigi dan Mulut Palembang. ANTARA/HO

Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan pada Juli 2020 mengurangi pelayanan kepada masyarakat sebagai tindakan antisipasi penyebaran COVID-19 setelah dua tenaga medisnya terinfeksi virus corona jenis baru itu.

"Sekarang ini kami sangat selektif terhadap pasien dan hanya melayani pelayanan kegawatdaruratan gigi," kata Direktur RS khusus gigi dan mulut drg Rini Bikarindrasari di Palembang, Kamis.

Baca juga: Menteri BUMN: Selama vaksin belum ada, semua pihak harus jalani normal baru

Selain mengurangi pelayanan kepada masyarakat untuk sementara waktu, pihaknya juga berupaya memperketat protokol kesehatan antisipasi COVID-19 dan melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan rumah sakit secara berkala.

Melalui upaya tersebut diharapkan dapat menyelamatkan tenaga medis rumah sakit ini dan petugas pendukung lainnya dari penularan virus corona, katanya.

Baca juga: Herman Deru minta masyarakat tetap disiplin jalani protokol kesehatan

Dia menjelaskan ada tiga karyawan RS Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Palembang yakni dua tenaga medis dan satu orang petugas keamanan/satpam positif terjangkit COVID-19.

Ketiga karyawan itu diketahui positif COVID-19 setelah pihaknya memutuskan pada 3 Juli 2020 melakukan tes cepat (rapid test) kepada seluruh tenaga medis dan tenaga pendukung yang diduga menjalin kontak dengan salah satu tenaga medis yang telah lebih dahulu dinyatakan positif COVID-19.

Baca juga: Kemenkeu: fokus tangani COVID, pemerintah tak anggarkan proyek ibu kota baru

Tindakan pencegahan penularan COVID-19 di rumah sakit ini diharapkan bisa berjalan dengan baik sehingga tidak ada lagi yang positif terinfeksi virus tersebut serta pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan seperti biasanya, ujarnya.