Karyawan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung isi waktu merangkai wajah Didi Kempot berbahan roti tawar dan mentega
Kami mencoba mengenang almarhum Didi Kempot dengan menggambarnya di roti tawar. Semoga dengan ini, bisa mengenang karya-karya yang telah diciptakannya
Bandarlampung (ANTARA) - Para karyawan PT Hutama Karya (HK) Jalan Tol RuasTerbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) mengisi waktu luang dengan membuat challenge wajah sendiri atau figur orang lain, dengan bahan roti tawar dan meses, salah satunya gambar artis Didi Kempot, yang meninggal beberapa hari lalu.
"Kami membuat challenge dengan merangkai wajah sendiri atau orang lain dengan bahan roti tawar, meses dan mentega. Ini dilakukan untuk mengisi waktu luang sebelum berbuka puasa atau setelah sholat tarawih," kata Kepala Cabang Hutama Karya Jalan Tol TransSumateraRuas TerpekaYoni Setyo Wisnuwardhono, di Gerbang Tol Simpang Pematang, Jumat.
Menurutnya, challenge ini untuk mengisi waktu luang dan kosong sebelum berbuka puasa, apalagi dengan stastus pandemi COVID-19 para karyawan yang merantau dari Jawa dan Sumatera tidak bisa mudik.
Menurut para karyawan, dengan kegiatan mengisi waktu luang ini, sedikit bisa mengobati rasa rindu kepada keluarga. Lantaran tidak bisa mudik diakibatkan pandemi COVID-19.
"Saya akan menggambar keluarga saya, karena rasa kangen yang tak terhingga. Semoga dengan adanya tantangan ini bisa sedikit mengobati rasa rindu kepada keluarga terutama anak dan istri," kata Yoni.
Ia menjelaskan, tantangan ini baru pertama kali dimainkan para karyawan yang ada di ruas Terpeka. Bukan hanya tantangan seperti ini, tetapi banyak permainan yang bisa membuat para perantau bisa mengobati rasa kangen dengan keluarga.
"Yang pasti kita banyak cara dan model untuk bisa mengisi waktu luang sehari-hari. Saat puasa seperti ini, biasanya berbuka dengan keluarga anak dan istri, tetapi akibat wabah virus corona ini tidak bisa mudik. Tetapi di sini juga keluarga semua, walaupun sedih semua ini tantangan yang harus dilewati," jelasnya.
Didi Kempot
Bukan hanya menggambar sosok istri dan anak-anak, tetapi para karyawan yang tergabung di ruas Terpeka ini juga mencoba membuat gambar sang maestro lagu Jawa yaitu Didi Kempot yang dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua.
Sosok Didi Kempot ini dikenal sebagai salah satu penyanyi yang dapat menghibur seluruh lapisan masyarakat dari berbagai lagu ciptaannya.
"Kami mencoba mengenang almarhum Didi Kempot dengan menggambarnya di roti tawar. Semoga dengan ini, bisa mengenang karya-karya yang telah diciptakannya," katanya.
Section Head Keuangan Terpeka,Daniel yang berasal dari Toraja Sulawesi Selatan mengatakan, kegiatan melukis dengan menggunakan media roti tawar dan meses ini sedikit mengalami kesulitan karena bentuknya terlalu kecil, dan harus hati-hati saat meletakkan meses di roti tawar.
"Walaupun sulit tetap semangat, kita semua berembuk dan memilih wajah Didi Kempot untuk mengenang sang maestro yang terkenal dengan lagu 'Stasiun Balapan' dan yang terbaru lagu Ambyar," jelasnya.
Daniel menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mengisi waktu luang yang kosong bersama kawan-kawan dari perantauan yang tidak bisa pulang akibat pandemi COVID-19.
"Kami membuat challenge dengan merangkai wajah sendiri atau orang lain dengan bahan roti tawar, meses dan mentega. Ini dilakukan untuk mengisi waktu luang sebelum berbuka puasa atau setelah sholat tarawih," kata Kepala Cabang Hutama Karya Jalan Tol TransSumateraRuas TerpekaYoni Setyo Wisnuwardhono, di Gerbang Tol Simpang Pematang, Jumat.
Menurutnya, challenge ini untuk mengisi waktu luang dan kosong sebelum berbuka puasa, apalagi dengan stastus pandemi COVID-19 para karyawan yang merantau dari Jawa dan Sumatera tidak bisa mudik.
Menurut para karyawan, dengan kegiatan mengisi waktu luang ini, sedikit bisa mengobati rasa rindu kepada keluarga. Lantaran tidak bisa mudik diakibatkan pandemi COVID-19.
"Saya akan menggambar keluarga saya, karena rasa kangen yang tak terhingga. Semoga dengan adanya tantangan ini bisa sedikit mengobati rasa rindu kepada keluarga terutama anak dan istri," kata Yoni.
Ia menjelaskan, tantangan ini baru pertama kali dimainkan para karyawan yang ada di ruas Terpeka. Bukan hanya tantangan seperti ini, tetapi banyak permainan yang bisa membuat para perantau bisa mengobati rasa kangen dengan keluarga.
"Yang pasti kita banyak cara dan model untuk bisa mengisi waktu luang sehari-hari. Saat puasa seperti ini, biasanya berbuka dengan keluarga anak dan istri, tetapi akibat wabah virus corona ini tidak bisa mudik. Tetapi di sini juga keluarga semua, walaupun sedih semua ini tantangan yang harus dilewati," jelasnya.
Didi Kempot
Bukan hanya menggambar sosok istri dan anak-anak, tetapi para karyawan yang tergabung di ruas Terpeka ini juga mencoba membuat gambar sang maestro lagu Jawa yaitu Didi Kempot yang dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua.
Sosok Didi Kempot ini dikenal sebagai salah satu penyanyi yang dapat menghibur seluruh lapisan masyarakat dari berbagai lagu ciptaannya.
"Kami mencoba mengenang almarhum Didi Kempot dengan menggambarnya di roti tawar. Semoga dengan ini, bisa mengenang karya-karya yang telah diciptakannya," katanya.
Section Head Keuangan Terpeka,Daniel yang berasal dari Toraja Sulawesi Selatan mengatakan, kegiatan melukis dengan menggunakan media roti tawar dan meses ini sedikit mengalami kesulitan karena bentuknya terlalu kecil, dan harus hati-hati saat meletakkan meses di roti tawar.
"Walaupun sulit tetap semangat, kita semua berembuk dan memilih wajah Didi Kempot untuk mengenang sang maestro yang terkenal dengan lagu 'Stasiun Balapan' dan yang terbaru lagu Ambyar," jelasnya.
Daniel menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk mengisi waktu luang yang kosong bersama kawan-kawan dari perantauan yang tidak bisa pulang akibat pandemi COVID-19.