RSMH Palembang isolasi bayi empat bulan asal Muaraenim positif terinfeksi virus corona

id Bayi positif corona, bayi positif COVID -19, rsmh palembang,bayi diisolasi,Bayi muara enim, COVID-19,Kasus positif sumse,berita sumsel, berita palemba

RSMH Palembang isolasi bayi empat bulan asal Muaraenim positif terinfeksi virus corona

Arsip - Ruang isolasi RSMH Palembang (ANTARA FOTO/Fenny Sely/20)

Ibunya sudah diambil swab dan kami masih menunggu hasilnya
Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang, mengisolasi bayi perempuan usia empat bulan yang menjadi kasus positif terjangkit virus corona baru atau COVID-19 yang ke-56 di Provinsi Sumatera Selatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Sabtu, mengatakan bayi asal Kabupaten Muara Enim ini diisolasi di RSMH Palembang karena dalam kondisi memiliki pneumonia berat.

"Ibunya sudah diambil swab dan kami masih menunggu hasilnya," ujar Yusri di Palembang.

Pihaknya masih menyelidiki asal penularan bayi itu mengingat Kabupaten Muara Enim belum pernah ditemukan kasus positif COVID-19, penelusuran juga menyasar anggota keluarga lain dari si bayi.
Baca juga: Kota Palembang ditetapkan zona merah COVID-19, positif 30 kasus
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Sumsel terus bertambah menjadi 54 orang, Banyuasin kasus pertama


Bayi tersebut merupakan satu dari 30 kasus positif yang tercatat penambahanya pada 18 April di Sumatera Selatan, sebelumnya kasus positif mencapai 54 orang pada 17 April 2020, sehingga total kasus positif di Sumsel saat ini berjumlah 84 orang dengan dua zona merah, yakni Kota Palembang dan Prabumulih.

Tiga puluh kasus tambahan didominasi berasal dari Kota Palembang (22 kasus), kemudian Kabupaten Ogan Komering Ulu (3 kasus), Prabumulih (1 kasus), Ogan Ilir (1 kasus), Banyuasin (1 kasus), Ogan Komering Ilir (1 kasus) dan Muara Enim (1 kasus).

Tambahan kasus baru tersebut juga didominasi status penularan lokal, bahkan Gugus Tugas menyatakan Kabupaten OKU telah memiliki kasus transimisi lokal dan berpotensi menjadi zona merah.

"Kami tidak henti-hentinya mengimbau agar masyarakat tetap bertahan dengan phsycal distancing karena COVID -19 menyebarnya paling jauh 2 meter, jika jaraknya kurang dari itu maka potensi penularannya menjadi besar," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Sumsel, dr Zen Ahmad menambahkan.

"Jangan bepergian ke tempat ramai tanpa alasan yang jelas, sebab mengurangi kerumunan adalah salah satu cara mengurangi penyebaran COVID-19," tegas dr Zen.