Atlet tenis meja India berlatih di rumah dengan robot
Jakarta (ANTARA) - Terjebak di dalam rumah tanpa memiliki teman latihan rupanya tidak membuat atlet tenis meja asal India Sathiyan Gnanasekaran berhenti berlatih dan selama diberlakukannya lockdown di negara tersebut akibat pandemi virus corona, pria berusia 27 tahun itu tetap rajin berlatih dengan bantuan sebuah robot.
Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) telah menangguhkan seluruh turnamen dan kegiatan lainnya hingga 30 Juni 2020. Sementara itu, lockdown yang sudah berlangsung selama tiga minggu di India juga mengacaukan jadwal latihan para atlet, termasuk Sathiyan.
Robot yang diimpor oleh Sathiyan dari Jerman itu mampu menembakkan 120 bola per menit dari seberang net dengan putaran dan kecepatan yang bervariasi.
“Setiap hari, saya selalu berlatih dengan robot ini selama kurang lebih satu setengah jam. Tanpa adanya teman latihan, robot ini menjadi solusi supaya saya tetap bisa menjaga performa dan pola permainan saya,” kata atlet peringkat 31 dunia itu dilansir Reuters yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Meskipun robot tersebut tidak bisa disamakan dengan lawan main sungguhan, namun Sathiyan menilai robot itu memiliki beberapa kelebihan dibandingkan manusia.
“Robot itu mampu menghasilkan kecepatan dan perputaran bola yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Dengan begitu, kemampuan saya dalam menerima dan merespon bola juga semakin baik,” ungkap Sathiyan yang juga merupakan seorang insinyur.
Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) telah menangguhkan seluruh turnamen dan kegiatan lainnya hingga 30 Juni 2020. Sementara itu, lockdown yang sudah berlangsung selama tiga minggu di India juga mengacaukan jadwal latihan para atlet, termasuk Sathiyan.
Robot yang diimpor oleh Sathiyan dari Jerman itu mampu menembakkan 120 bola per menit dari seberang net dengan putaran dan kecepatan yang bervariasi.
“Setiap hari, saya selalu berlatih dengan robot ini selama kurang lebih satu setengah jam. Tanpa adanya teman latihan, robot ini menjadi solusi supaya saya tetap bisa menjaga performa dan pola permainan saya,” kata atlet peringkat 31 dunia itu dilansir Reuters yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Meskipun robot tersebut tidak bisa disamakan dengan lawan main sungguhan, namun Sathiyan menilai robot itu memiliki beberapa kelebihan dibandingkan manusia.
“Robot itu mampu menghasilkan kecepatan dan perputaran bola yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Dengan begitu, kemampuan saya dalam menerima dan merespon bola juga semakin baik,” ungkap Sathiyan yang juga merupakan seorang insinyur.