Brussels (ANTARA) - Perusahaan induk YouTube, Alphabet Inc, pada Jumat mengatakan akan mengurangi kualitas streaming di Uni Eropa untuk menghindari ketegangan internet saat ribuan orang Eropa, yang terkendala oleh wabah virus corona, beralih ke bekerja dari rumah dan menonton video di rumah.
YouTube adalah perusahaan kedua setelah Netflix yang mengambil kebijakan itu setelah kepala industri Uni Eropa Thierry Breton mendesak platform streaming untuk menurunkan kualitas video mereka guna mencegah kemacetan internet. Akun video merupakan bagian penting dari data lalu lintas internet.
Langkah itu dilakukan setelah Breton berbicara dengan CEO Alphabet Sundar Pichai dan CEO YouTube Susan Wojcicki. Dikatakan sejauh ini mereka hanya melihat beberapa puncak penggunaan tetapi memutuskan untuk mengambil kebijakan itu guna meminimalkan tekanan pada sistem.
"Kami membuat komitmen untuk sementara waktu mengalihkan semua lalu lintas di EU ke kualitas standar secara default," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Video kualitas standar tidak sedetail atau setajam video definisi tinggi.
Penyedia telekomunikasi Eropa, mulai dari Vodafone hingga Deutsche Telekom, telah melaporkan lonjakan lalu lintas data dalam beberapa hari terakhir, yang memaksa Breton untuk mengeluarkan seruan pencegahan sebelum internet mengalami kemacetan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dinkes Palembang catat 12 kasus aktif COVID-19 pekan pertama 2024
Senin, 8 Januari 2024 12:24 Wib
Dinkes Palembang cegah penyebaran COVID-19 jelang Natal-Tahun Baru
Senin, 11 Desember 2023 12:30 Wib
Virus corona Arcturus muncul di Rusia
Rabu, 19 April 2023 13:09 Wib
Sumsel mendapat alokasi 26.682 dosis vaksin COVID-19 penguat kedua
Senin, 30 Januari 2023 20:16 Wib
Booster kedua untuk masyarakat umum
Kamis, 26 Januari 2023 17:36 Wib
342.587 warga Palembang sudah vaksinasi COVID-19 dosis ketiga
Jumat, 23 Desember 2022 22:09 Wib
Satgas: Pasien COVID-19 di Babel bertambah 15 jadi 86 orang
Kamis, 15 Desember 2022 11:52 Wib
Penerima vaksin COVID-19 penguat di Kabupaten OKU 52.699 jiwa
Senin, 5 Desember 2022 23:34 Wib