Puluhan siswa SMA 1 Jambi jalani karantina setelah pulang 'study tour'
Jambi (ANTARA) - Sebanyak 64 siswa/siswi SMA Negeri 1 Jambi yang usai melaksanakan 'study tour' ke Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Yogyakarta, pada Jumat (20/3) dini hari akan tiba kembali di Jambi langsung dikarantina guna menjalani tes kesehatan atas kekhawatiran terular COVID-19 karena telah mendatangi wilayah pandemi.
"Kini tim terpadu akan mengambil langkah pemeriksaan kesehatan mereka setibanya di Jambi dengan mengambil langkah untuk 64 dan lima guru pendampingnya serta pihak travel akan menjalani protap kesehatan pemeriksan suhu badan mereka dan rongen," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Johansyah juga selaku Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jambi.
Tim juga akan mengumpulkan seluruh orang tua siswa yang ikut study tour tersebut untuk mekakukan penanganan isolasi pribadi di rumah mereka masing-masing namun berdasarkan informasi dari pimpinan rombogannya yang dipimpin wakil kepala sekolahnya kondisi anak anak semuanya sehat.
"Malam ini setiba di Jambi mereka akan menjalani karantina pemeriksaan di Bapelkes Provinsi Jambi, dikawasan Pijoan, Kabupaten Muarojambi dan bila tidak ada yang mengalami gejala akan dipulangkan ke rumah masing-masing namun jika ada yang berpotensi atau mengalami gejalanya maka akan diisolasi langsung untuk dirawat di RSUD Raden Mattaher atau RSUD H Abadul Manap," kata Johansyah.
Untuk diketahui perjalanan ke-64 siswa/siswi SMA Negeri 1 Jambi itu mereka berangkan dari Jambi menuju Kota Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur) dan Yogyakarta.
Sementara itu untuk perkembangan kasus COVID-19 di Jambi, Johansyah mengatakan untuk sampel cairan tenggorokan lima pasien suspect COVID-19 di RSUD Raden Mattaher Jambi sudah diambil dan akan dikirim ke Jakarta.
"Sebelumnya sampel dua pasien sudah diambil dan hari ini pengambilan cairan di tenggorokan tiga orang termasuk Sekda Kabupaten Tebo dan selanjutnya menunggu hasil uji swab tersebut" kata Johansyah.
Johansyah juga mengatakan tempat di RSUD Raden Mattaher sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien suspect COVID-19 sudah ditambah sebanyak enam tempat tidur. Total saat ini yang tersedia sebanyak 13 tempat tidur di ruang isolasi.
Hingga saat ini, lima orang suspect COVID-19 masih diisolasi di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Lima orang tersebut ada yang masuk pada, Minggu (15/3) malam) dan Selasa (17/3). Salah satunya Sekda Kabupaten Tebo. Lima orang ini masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan menunggu hasil uji lab/swab.
Johansyah menjelaskan, kelima orang tersebut ada yang pulang dari ibadah umroh dan ada yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) yang melakukan perjalanan ke beberapa pelabuhan di Indonesia dan kemudian ada pasien yang baru melakukan perjalanan dari Yogyakarta dan Jakarta.
"Kini tim terpadu akan mengambil langkah pemeriksaan kesehatan mereka setibanya di Jambi dengan mengambil langkah untuk 64 dan lima guru pendampingnya serta pihak travel akan menjalani protap kesehatan pemeriksan suhu badan mereka dan rongen," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Johansyah juga selaku Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jambi.
Tim juga akan mengumpulkan seluruh orang tua siswa yang ikut study tour tersebut untuk mekakukan penanganan isolasi pribadi di rumah mereka masing-masing namun berdasarkan informasi dari pimpinan rombogannya yang dipimpin wakil kepala sekolahnya kondisi anak anak semuanya sehat.
"Malam ini setiba di Jambi mereka akan menjalani karantina pemeriksaan di Bapelkes Provinsi Jambi, dikawasan Pijoan, Kabupaten Muarojambi dan bila tidak ada yang mengalami gejala akan dipulangkan ke rumah masing-masing namun jika ada yang berpotensi atau mengalami gejalanya maka akan diisolasi langsung untuk dirawat di RSUD Raden Mattaher atau RSUD H Abadul Manap," kata Johansyah.
Untuk diketahui perjalanan ke-64 siswa/siswi SMA Negeri 1 Jambi itu mereka berangkan dari Jambi menuju Kota Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur) dan Yogyakarta.
Sementara itu untuk perkembangan kasus COVID-19 di Jambi, Johansyah mengatakan untuk sampel cairan tenggorokan lima pasien suspect COVID-19 di RSUD Raden Mattaher Jambi sudah diambil dan akan dikirim ke Jakarta.
"Sebelumnya sampel dua pasien sudah diambil dan hari ini pengambilan cairan di tenggorokan tiga orang termasuk Sekda Kabupaten Tebo dan selanjutnya menunggu hasil uji swab tersebut" kata Johansyah.
Johansyah juga mengatakan tempat di RSUD Raden Mattaher sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien suspect COVID-19 sudah ditambah sebanyak enam tempat tidur. Total saat ini yang tersedia sebanyak 13 tempat tidur di ruang isolasi.
Hingga saat ini, lima orang suspect COVID-19 masih diisolasi di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Lima orang tersebut ada yang masuk pada, Minggu (15/3) malam) dan Selasa (17/3). Salah satunya Sekda Kabupaten Tebo. Lima orang ini masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan menunggu hasil uji lab/swab.
Johansyah menjelaskan, kelima orang tersebut ada yang pulang dari ibadah umroh dan ada yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) yang melakukan perjalanan ke beberapa pelabuhan di Indonesia dan kemudian ada pasien yang baru melakukan perjalanan dari Yogyakarta dan Jakarta.