Promobot, robot berwajah ramah virus corona yang telusuri jalanan Times Square

id Promobot,Times Square,virus corona,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari ini

Promobot, robot berwajah ramah virus corona yang telusuri jalanan Times Square

Seorang anak lelaki memperhatikan robot sambil memakai masker di Bandara Internasional Pudong di Shanghai, China, Senin (27/1/2020). (REUTERS/ALY SONG)

New York (ANTARA) - Khawatir soal penyebaran virus corona?

Robot setinggi satu koma lima meter bernama Promobot ini mungkin mengantongi jawaban anda.

Robot berwajah ramah itu menelusuri persimpangan jalan Times Square pada Senin. Kehadirannya untuk membantu memberikan informasi soal virus baru.

Para pengunjung yang penasaran menghampiri dan berhenti di depan robot tersebut. Mereka lantas mengisi sejumlah pertanyaan di layar sentuh seperti iPad, yang melekat di bagian dada robot. Mereka bahkan terlibat obrolan ringan dengan mesin tersebut.

Promobot merupakan hasil rancangan sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Philadelphia, yang memproduksi robot layanan mandiri untuk bisnis dan dijalankan oleh sekelompok orang Rusia.

"Kami menciptakan satu perangkat lunak khusus untuk mendeteksi gejala virus corona," kata kepala pengembangan bisnis perusahaan, Oleg Kivorkutsev, kepada Reuters.

"Kami memahami betapa pentingnya masalah ini, betapa gelisahnya orang-orang, mereka yang takut akan hal ini. Namun jika mereka memahami sedikit, hal yang mudah, misalnya, tentang gejala virus corona dan tindakan apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencegahnya, maka semua akan baik-baik saja dan semua orang akan senang."

Robot itu sebenarnya tidak mendeteksi virus tersebut. Mesin itu hanya bertanya apakah seseorang memiliki gejala umum seperti demam dan mereka harus menekan "ya" atau "tidak" ke layar tersebut. Setelah itu mereka akan menerima pesan yang cukup mendamaikan jika sebelumnya mereka memilih "tidak".

"Benda ini sangat pintar. Sangat, sangat pintar," kata Tara Healy, warga London yang mengunjungi New York.

Yang lainnya tidak gampang terkesan. "Sedikit sulit," kata Thomas McAlinden dari Skotlandia.
Sumber: Reuters