Timnas Indonesia sikapi penundaan ASEAN Paragames dengan ubah latihan
Jakarta (ANTARA) - Kontingen timnas Indonesia beradaptasi terhadap penundaan pelaksanaan ASEAN Paragames di Filipina yang semula dijadwalkan pada 18-25 Januari menjadi 20-28 Maret 2020, dengan mengubah program latihan untuk menjaga kondisi stamina dan teknik atlet.
Sejumlah cabang olahraga sudah melakukan penyesuaian jadwal latihan sesaat setelah mendapat pengumuman pengunduran ASEAN Paragames dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Pada cabor paraatletik misalnya, mengaku penundaan tersebut tidak menjadi kendala bagi para atlet, namun jajaran pelatih menyiasati penundaan tersebut dengan memperpanjang program latihan.
"Ditunda ya biasa-biasa saja mas, tapi kami harus atur ulang lagi program latihannya. Terutama peak performance yang harus diperhatikan, agar pas saat tanding di Filipina," kata Pelatih Timnas Paraatletik Slamet Widodo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Rencananya timnas paraatletik akan mengirim sebanyak 55 atlet yang akan diikutkan pada 116 nomor perlombaan, dan ditargetkan menyabet sebanyak 31 medali emas sebagai bagian dari target utama Indonesia untuk bisa mempertahankan juara umum.
Hal serupa juga disampaikan Pelatih Timnas Paraboling Waluyo, yang menuturkan timnya sudah bergeser ke program khusus berupa pelatihan teknik main.
"Kalau dari atlet tidak ada dampaknya dari penundaan ini mas, tinggal pelatihnya saja yang buat program baru. Kami langsung masuk program khusus," tutur Waluyo.
Ia menjamin para atlet akan tetap siap bertanding sesuai jadwal baru yang sudah diputuskan dan juga tidak mempengaruhi pada target yang sudah ditentukan pemerintah.
Begitu pula dengan cabor catur, yang turut menjalankan persiapan khusus bagi pelatnas catur disabilitas di Solo, Jawa Tengah.
"Programnya kembali lagi ke persiapan khusus, menambah latihan teknik," kata Kepala Pelatih Timnas Catur Disabilitas Tedy Wiharto.
Sebelumnya, Sekretaris Kemenpora RI Gatot S. Dewabroto sudah mengumumkan bahwa pelatnas Kontingen Indonesia dipertimbangkan akan diperpanjang untuk menindaklanjuti penundaan ASEAN Paragames 2020.
Diharapkan dengan tambahan waktu ini, kontingen Indonesia bisa meningkatkan persiapan untuk mempertahankan peringkat juara umum dalam ASEAN Paragames yang pernah diraih tahun 2017 di Malaysia.
Sejumlah cabang olahraga sudah melakukan penyesuaian jadwal latihan sesaat setelah mendapat pengumuman pengunduran ASEAN Paragames dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Pada cabor paraatletik misalnya, mengaku penundaan tersebut tidak menjadi kendala bagi para atlet, namun jajaran pelatih menyiasati penundaan tersebut dengan memperpanjang program latihan.
"Ditunda ya biasa-biasa saja mas, tapi kami harus atur ulang lagi program latihannya. Terutama peak performance yang harus diperhatikan, agar pas saat tanding di Filipina," kata Pelatih Timnas Paraatletik Slamet Widodo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Rencananya timnas paraatletik akan mengirim sebanyak 55 atlet yang akan diikutkan pada 116 nomor perlombaan, dan ditargetkan menyabet sebanyak 31 medali emas sebagai bagian dari target utama Indonesia untuk bisa mempertahankan juara umum.
Hal serupa juga disampaikan Pelatih Timnas Paraboling Waluyo, yang menuturkan timnya sudah bergeser ke program khusus berupa pelatihan teknik main.
"Kalau dari atlet tidak ada dampaknya dari penundaan ini mas, tinggal pelatihnya saja yang buat program baru. Kami langsung masuk program khusus," tutur Waluyo.
Ia menjamin para atlet akan tetap siap bertanding sesuai jadwal baru yang sudah diputuskan dan juga tidak mempengaruhi pada target yang sudah ditentukan pemerintah.
Begitu pula dengan cabor catur, yang turut menjalankan persiapan khusus bagi pelatnas catur disabilitas di Solo, Jawa Tengah.
"Programnya kembali lagi ke persiapan khusus, menambah latihan teknik," kata Kepala Pelatih Timnas Catur Disabilitas Tedy Wiharto.
Sebelumnya, Sekretaris Kemenpora RI Gatot S. Dewabroto sudah mengumumkan bahwa pelatnas Kontingen Indonesia dipertimbangkan akan diperpanjang untuk menindaklanjuti penundaan ASEAN Paragames 2020.
Diharapkan dengan tambahan waktu ini, kontingen Indonesia bisa meningkatkan persiapan untuk mempertahankan peringkat juara umum dalam ASEAN Paragames yang pernah diraih tahun 2017 di Malaysia.