Strategi mobil listrik Nissan di tahun 2020

id Nissan, nissan leaf, nissan note e-power, e-power, nissan Indonesia, mobil listrik

Strategi mobil listrik Nissan di tahun  2020

Nissan Leaf, salah satu model Nissan yang dilengkapi teknologi ProPILOT. (ANTARA News/Alviansyah)

Balikpapan, Kalimantan Timur (ANTARA) - Setelah memastikan bahwa dua mobil listriknya, yakni LEAF dan e-Power akan segera dipasarkan di Indonesia pada 2020, Nissan Motor Indonesia (NMI) juga memberikan bocoran terkait strateginya di kendaraan elektrifikasi.

Menurut Presiden Direktur PT NMI Isao Sekiguchi, saat ini pihaknya tengah mempelajari bagaimana kendaraan listriknya bisa beroperasi secara optimal bersama dengan infrastruktur penunjang, seperti stasiun pengisian daya (charging station).

“Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah terkait dukungan untuk (infrastruktur) kendaraan listrik, salah satunya dengan PT PLN,” kata Sekiguchi beberapa waktu lalu di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, selain meminta dukungan dari pemerintah, ia mengatakan bahwa salah satu mobil listriknya, LEAF, bisa diisi dayanya melalui fasilitas pengisian daya milik Mitsubishi yang telah didirikan di Jabodetabek pada November.

"Untuk LEAF misalnya, secara teknis bisa menggunakan charging station milik Mitsubishi," kata Sekiguchi.

"Tapi kita juga terus akan melakukan studi untuk turut membangun pengisian daya di sejumlah tempat," ujarnya melanjutkan.

Sebagai informasi, Mitsubishi sendiri merupakan bagian dari aliansi perusahaan otomotif besar bersama Nissan dan Renault. Sehingga memungkinkan ketiganya untuk berbagi platform seperti fasilitas pengisian daya baterai mobil listrik.



Tak hanya berencana untuk ikut membangun fasilitas pengisian daya mobil listrik, Sekiguchi juga mengatakan tertarik untuk mengembangkan mobil listrik dengan pengisian daya otomatis.

"Kami juga tertarik untuk melakukan studi tentang kendaraan listrik yang bisa mengisi ulang sendiri baterainya, tanpa harus ke charging station,” kata dia.

Menurutnya, Note e-Power merupakan model yang cocok untuk dijadikan objek studi dan sangat memungkinkan teknologi itu untuk disematkan.

"Teknonolgi ini bisa menjadi transisi dan media edukasi bagi masyarakat, sebelum pada akhirnya mereka beralih ke kendaraan listrik murni secara penuh,” ujar Sekiguchi.