Penjualan Nissan melemah

id nissan,kia

Penjualan Nissan melemah

(Getty Images/shunli zhao)

Jakarta (ANTARA) - Dampak kelangkaan chip masih mengganggu kinerja produksi dan penjualan otomotif global, di mana Nissan melaporkan penjualan globalnya turun 7 persen pada Agustus 2021, demikian juga Kia dan induknya Hyundai Group.

Nissan melaporkan penjualannya turun 7,9 persen pada Agustus menjadi 301.576 unit dibanding bulan yang sama tahun lalu, meskipun penjualan April - Agustus naik 10,8 persen menjadi 1,655 juta unit.

Produksi global Nissan pada Agustus turun 13,3 persen menjadi 264.346 unit dan April - Agustus secara kumulatif naik 12,5 persen menjadi 1,33 juta unit.

Seperti halnya induknya, Hyundai, Kia mengumumkan penjualannya pada September 2021 turun 14,1 persen menjadi 223.593 unit.

Penjualan di pasar domestik Hyundai, bahkan turun hingga 30,1 persen hanya mencapai 35.801 unit dipengaruhi oleh hari kerja yang lebih sedikit terkait hari libur nasioal Chuseok.

Model SUV memimpin penjualan Kia di pasar dalam negeri. All New Sportage mencatat volume penjualan tertinggi dengan 4.386 unit dan disusul SUV Sorento 3.820 unit. Model dedicated BEV EV6 juga menunjukkan penjualan yang kuat dengan rekor 2.654 unit.

Penjualan Hyundai di luar Korea turun 10,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu dengan 187.792 unit terjual. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh gangguan pasar yang disebabkan oleh kekurangan pasokan semikonduktor di seluruh dunia.

Secara global, Sportage memimpin momentum penjualan dengan rekor terjual sebanyak 24.131 unit. Rekor tersebut disusul Seltos yang terjual 21.288 unit kemudian Rio yang terjual 19.329 unit.

Kia akan terus fokus untuk mempertahankan momentum penjualan yang positif dan meningkatkan profitabilitas melalui model-model baru, seperti kendaraan listrik baterai EV6 dan SUV Sportage baru, kata Kia dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu.

Kia juga akan terus mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko bisnis yang berasal dari meningkatnya kasus COVID-19 dan masalah pasokan.