Milos Pejic akui Satria Muda masih butuh banyak pelajaran

id satria muda,milos pejic,piala presiden bola basket,pramusim ibl,christian gunawan

Milos Pejic akui Satria Muda  masih butuh banyak pelajaran

Pelatih kepala Satria Muda Pertamina Jakarta Milos Pejic saat mendampingi timnya menghadapi Pelita Jaya Basketball dalam laga semifinal Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (23/11/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)

Solo (ANTARA) - Pelatih kepala Satria Muda Pertamina Jakarta Milos Pejic mengakui timnya masih membutuhkan banyak pelajaran seusai mengalahkan Pelita Jaya Basketball 62-51 dalam laga semifinal Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu malam.

Setelah mengalahkan Prawira Bandung dengan skor telak di laga pertama penyisihan Grup C, Satria Muda dikalahkan Louvre Surabaya di pertandingan berikutnya yang terhitung menjadi hasil kejutan mengingat lawannya merupakan tim anyar di jagad bola basket Indonesia.

"Kami masih butuh banyak pelajaran. Setelah pertandingan kemarin segalanya terlihat gelap, dan usai laga tadi semua terlihat terang," kata Pejic seusai laga kontra Pelita Jaya.

"Tapi kami berada di tengah-tengah, di antara situasi itu, kami masih akan mengalami naik dan turun," ujarnya menambahkan.

Bagi Pejic, laga melawan Pelita Jaya memberikan pelajaran kepada timnya, yang disebutnya masih komposisi baru dan tidak lengkap, sebagai kesempatan untuk menghadapi kubu dengan kekuatan mental luar biasa.

"Mereka penuh pengalaman. Ini kesempatan besar buat kami," katanya.

"Kami sendiri tampil dengan tenaga penuh dan memberikan kesempatan pemain-pemain muda untuk menunjukkan kemampuan dan itu berhasil," ujar pelatih asal Serbia itu melanjutkan.

Hal itu diakui oleh Christian Gunawan yang jadi penyumbang angka terbanyak dengan 15 poin, delapan rebound dan tiga steal dalam laga melawan Pelita Jaya.

"Menghadapi hari ini yang paling beda mental sih, teman-teman semua mau fight dan ikutin arahan pelatih, lebih kuat. Kami bermain pakai hati lah," ujarnya.

Kini, Satria Muda akan berhadapan dengan Amartha Hangtuah yang sudah lebih dulu memesan satu tempat di final dengan menyingkirkan Satya Wacana.

Jika gengsi sebagai juara tak cukup, iming-iming hadiah Rp150 juta bisa menjadi pertimbangan dan motivasi lain untuk tampil habis-habisan di laga pemungkas.

Kita butuh banyak pelajaran. Setelah game kemarin semuanya gelap. hari ini semua bagus. Kita ada di antara keduanya, kemarin saya bilang kita akan naik turun.