Nasabah Bank Sumsel Babel nilai sosialisasi migrasi kartu ATM masih kurang

id bank sumselbabel,atm bank sumsel,kartu ATM chip,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wo

Nasabah Bank Sumsel Babel nilai sosialisasi migrasi kartu ATM masih kurang

ATM. (ANTARA News Sumsel)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Sejumlah nasabah Bank Sumsel Babel menilai sosialisasi adanya migrasi kartu ATM dari magnetic stripe ke teknologi chip oleh Bank Pembangunan Daerah tersebut masih kurang.

Muhammad Sefta, nasabah Bank Sumsel Babel, di Palembang, Selasa, mengatakan dirinya mengaku tidak mengetahui adanya informasi terkait penggantian kartu ATM bank tersebut.

"Seharusnya sosialisasi itu sampai ke kami karena banyak informasi yang beredar bahwa kartu ATM lama tidak bisa dipakai sama sekali," kata Sefta.

Bahkan, kata Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumsel itu mengalami kejadian kartu ATM-nya tertelan di mesin ATM saat melakukan cek saldo.

Hal senada diungkapkan Ferdinan, nasabah Bank Sumsel Babel yang juga ASN, yangmana dirinya juga tidak menerima informasi migrasi teknologi kartu ATM tersebut.

"Sangat disayangkan, kami juga harus membayar uang materai saat mengganti kartu di kantor Bank Sumsel Babel, padahal informasinya gratis," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel Faisol Sinin mengatakan perusahaannya telah melakukan sosialisasi tentang penggantian kartu ATM ke chip sejak akhir tahun 2018 di kantor-kantor cabang.

"Ini kami lakukan karena program penggantian kartu ATM ke kartu ATM chip dilakukan seluruh bank," kata dia.

Menurut Faisol, nasabah dapat segera mengganti kartu ATM lama ke kantor cabang terdekat dengan membawa buku tabungan, KTP dan kartu ATM lama. Penggantian itu tidak dapat diwakilkan.

Ia menjelaskan langkah Bank Sumsel Babel mengganti teknologi kartu ATM merupakan upaya untuk menjaga keamanan nasabah dalam bertransaksi.

"Ini juga sebagai tindak lanjut kami, selaku perbankan, untuk mendukung gerbang pembayaran nasional (GPN), kata dia.

Transaksi menggunakan kartu ATM chip dinilai lebih aman dibanding magnetic stripe karena proses transaksi dengan teknologi chip sulit dibaca oleh virus atau malware. Selain itu, data-data kartu selalu terenskripsi.