Serunya malam unjuk budaya mahasiswa asing Unsri

id Mahasiswa,asing,UNSRI

Serunya malam unjuk budaya mahasiswa asing Unsri

Para mahasiswa asing tampil dalam Sriwijaya International Cultur Night 2018 Unsri dengan busana khas negara masing-masing, Sabtu (8/12). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Aksi mahasiswa asing yang saling menunjukan kebudayaan tersaji dalam gelaran Malam Kebudayaan Internasional Sriwijaya atau Sriwijaya International Culture Night di Aula Pasca Sarjana Unsri, Palembang. 

Mahasiswa asing berbagai program beasiswa asal Jepang, Pakistan, Vietnam, India, Korea, dan mahasiswa lokal asal Universitas Jendral Sudirman Purwokerto serta Universitas Udayana Bali menampilkan tarian juga nyanyian pada acara tersebut.

"Kegiatan ini diadakan oleh Sriwijaya Crew of International Affairs (SCIA), memang tiap rutin setiap tahun, tujuannya tentu agar mahasiswa asing dan lokal bisa saling mengenal budayanya," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unsri Dr. Zulkarnain usai acara, Sabtu malam (8/12).

Menurutnya Unsri semakin banyak menerima mahasiswa asing dari berbagai negara baik melalui program beasiswa maupun lainnya, hal tersebut menjadi peluang dalam memperkenalkan budaya lokal.

Pantauan Antara News Sumsel, Sriwijaya International Culture Night dimulai dengan aksi fashion show mahasiswa asing asal Jepang, Pakistan, Vietnam, India, Solomon, Korea, Papua Nugini, Kolombia, Sudan dan lokal Indonesia dengan menampilkan busana khas masing-masing negara. 

Kemudian dua orang mahasiswa asal Vietnam tampil dengan tarian tradisional 'Thai Ngoc Tran' lengkap dengan busana adatnya, lalu tampil mahasiswa asal Pakistan dengan nyanyian tradisional 'Karma Walay', diikuti setelahnya mahasiswa asal India yang  menyanyikan lagu familiar 'Kuch Kuch Ho Ta Hai', sontak penonton ikut bernyanyi.

Suasana semakin meriah saat tiga orang mahasiswa Jepang menampilkan tarian 'Bon odori'  dan menyanyikan lagu festival musim panas 'Natiruts', meskipun dinyanyikan dalam bahasa Jepang namun penonton nampak menikmati.

Tak jauh berbeda saat 8 mahasiswa asal Korea Selatan tampil menyanyikan lagu 'Be Why', dimana dua mahasiswa laki-laki Korsel menunjukkan keahlian rapper, penonton bersorai melihatnya.

Sementara mahasiswa asal Universitas Jendral Sudirman Purwokerto memilih Tari Ngoser untuk ditampilkan,  dan Universitas Udayana Bali mempertunjukkan Tari Pendet, membuat mahasiswa asing tampak khusyuk menontonya. 

Penampilan di tutup dengan aksi Flashmob semua mahasiswa asing, penonton hingga pejabat kampus yang hadir dengan lagu 'Lagi Syantik' dan 'Gangnam Style'.

Dr. Zulkarnain berharap melalui acara tersebut mahasiswa asing maupun lokal semakin mengenali kebudayaan lokal dan luar negeri, bahkan sebisa mungkin kebudayaan lokal bisa dipopulerkan oleh mahasiswa asing di negaranya.

"Nanti ketika mereka pulang ke negara masing-masing sudah bawa kesan yang bagus selama di Palembang, tentu mereka akan memperkenalkan atau mempromosikan apa-apa saja yang sudah mereka dapat termasuk kebudayaan, goalnya adalah menarik lebih banyak wisatawan luar negeri berkunjung ke Palembang," ujar Dr. Zulkarnain. 

Bahkan kata Dr. Zulkarnain, mahasiswa asing yang sudah menyelesaikan program beasiswa dan kembali ke negaranya tahun lalu, sempat ingin ikut acara tersebut, namun sayangnya tidak bisa karena sudah lepas program beasiswa. 

Sementara salah satu mahasiswi asal Jepang yang tampil Madoka mengaku senang dan antusias dengan pertunjukan masing-masing peserta.

"Luar biasa sekali, semua yang hadir larut dalam tiap penampilan peserta, kami sendiri memilih lagu dan tarian 'Japan Summer Festival' untuk ditampilkan dan penonton tampak menikmatinya, kami senang," ungkap Madoka.

Penampilan mahasiswa Korea Selatan akhirnya menjadi yang terbaik pada Sriwijaya International Culture Night tahun ini karena mendapat banyak dukungan dari penonton.