Pariwisata Sumatera Selatan masuk nominasi destinasi halal

id Kampung Arab Al Munawar,Alquran Akbar,Bait Alquran,pariwisata halal,berita sumsel,berita palembang

Pariwisata Sumatera Selatan masuk nominasi destinasi halal

Rumah bergaya indis di Kampung Al Munawar, 13 Ulu, Palembang. (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/17/Ang)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Keberadaan sejumlah lokasi wisata di Sumatera Selatan membuat daerah ini masuk dalam nominasi destinasi halal versi Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Irene Camelyn di Palembang, Senin, mengatakan, Sumsel masuk dalam daftar 14 provinsi di Indonesia yang masuk dalam tujuan wisata halal atau ramah muslim paling favorit di Indonesia.

Destinasi wisata di Sumsel mampu mencuri perhatian wisatawan nusantara dan mancanegara, sehingga kali ini masuk nominasi destinasi halal terfavorit pada Anugerah Syariah Republika 2018, kata dia.

Ia mengatakan, dalam nominasi tersebut, Sumsel bersaing dengan beberapa daerah diantaranya Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Yogjakarta dan daerah lainnya.

Untuk itu, peran masyarakat Sumsel sangat diperlukan karena pemenang juga akan ditentukan melalui mekanisme voting dengan cara mengklik https://republika.co.id/page/ halal/2018 sebanyak-banyaknya.

Sumatera Selatan itu bukan sekadar pempek dan Jembatan Ampera. Tapi ada Jakabaring Sport City, Kampung Arab Al Munawar yang terletak di tepi sungai Musi, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) dan Alquran Akbar atau Bait Alquran dari ukiran kayu terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Alquran 30 juz, kata dia.

Sumsel sebagai salah satu provinsi yang memiliki cukup banyak destinasi wisata telah membuat terobosan baru dengan menggalakkan wisata halal.

Fenomena wisata halal sudah menjadi tren di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, hingga saat ini sudah 10 provinsi telah mewujudkan tren wisata tersebut, kata Irene.

Wisata halal mulai dilirik dan dikembangkan di Indonesia karena tingginya turis muslim mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Tahun ini, wisata halal mulai diperkenalkan pada pelaku usaha.

Halal yang dimaksud bukan cuma makanannya saja tapi halal secara keseluruhan mulai dari prosesnya hingga makanan yang dihasilkan.

Menurut Irene, potensi wisata halal diprediksi bisa menyumbang devisa negara Rp46 triliun. Potensi yang luar biasa mengingat pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar kedua secara nasional.

Berkaca pada Lombok, yang sudah lebih dulu menerapkan potensi wisata halal, Palembang juga mulai melirik potensi wisata halal ini, kata dia.