Pedagang bakso dilarang menggunakan sambal mengandung formalin

id saus,pedagang bakso,bakso formalin,penggunaan formalin,makanan mengadung formalin,berita sumsel,berita palembang,penyedap rasa,pedagang bakso mengguna

Pedagang bakso dilarang menggunakan sambal mengandung formalin

Pedagang bakso. (ANTARA News Sumsel/Aziz)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Pedagang bakso di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan dilarang menggunakan sambal mengandung formalin dalam memberi penyedap pada makanan karena berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

"Seluruh pedagang bakso dilarang memakai sambal yang mengandung zat kimia benzoat melebihi ketentuan untuk dicampur pada kuah jajanan tersebut ," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Ogan Komering Ulu (OKU), John Herly melalui Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Karolina di Baturaja, Rabu.

Penggunaan zat kimia benzoat untuk mengawetkan makanan memang dibolehkan, namun tidak boleh melebihi ambang batas 1.000 mg. "Namun temuan kami di lapangan masih ada pedagang bakso yang menggunakan sambal kemasan dengan kandungan benzoat 1.500 mg setelah dilakukan uji di BPOM Sumsel belum lama ini," katanya.

Dia mengemukakan, sambal kemasan yang diuji sample tersebut diambil dari pedagang bakso di kawasan Pasar Baru pada Agustus 2018 lalu untuk diperiksa bersama sembilan jenis makanan lainnya.

Sembilan makanan yang diperiksa BPOM tersebut meliputi jajanan pempek, model tahu, bakso, cincau, tahu, saos atau sambal kemasan, kecap, manisan dan cemilan yang dijual pedagang di kawasan Kota Baturaja.

"Ada sembilan jenis sample makanan yang diuji kandungan zat berbahayanya. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan zat berbahaya pada sambal kemasan dan mie basah," jelasnya.

Dia mengemukakan, dampak dari mengkonsumsi makanan yang mengandung benzoat sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penurunan fungsi hati, gangguan saraf atau degenerasi saraf dan serangan jantung.

"Selain itu juga dapat mengganggu peredaran darah dan ketergantungan jika terlalu sering mengkonsumsinya," ungkapnya.

"Pedagang bakso tersebut sudah kami panggil diingatkan agar tidak memakai produk berbahaya itu lagi," tegasnya.