Warga Lombok gelar salat sunat taubat

id shalat,salat sunat taubat,Tuan Guru Bajang,Gubernur NTB,gempa lombok,gempa bumi lombok

Warga Lombok gelar salat sunat taubat

Dokumentasi- Shalat . (ANTARA /Muhammad Adimaja)

Lombok Barat (ANTARA News Sumsel) - Ribuan umat muslim dan masyarakat yang menjadi korban gempa bumi di Pulau Lombok menggelar salat sunat Taubat dan zikir bersama memohon ampun kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan, ketabahan serta dijauhkan dari bencana gempa yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Salat sunat Taubat ini dipimpin TGH Fathul Azis Musthofa, dilengkapi Qunut Nazilah (pengampunan, red). Hadir pula, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid. Salat sunat Taubat ini dilaksanakan di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis.

"Mari kita bermunajat kepada Allah SWT, dengan harapan apa yang menjadi ujian dan cobaan kita selama ini segera diakhiri serta diberikan ketabahan juga ketenangan," ungkap TGH Fathul Azis Musthofa usai salat.

Ia juga mengajak semua hadirin menadahkan tangan meminta dan berserah kepada Allah SWT, agar ujian yang diberikan selama ini segera berakhir dan masyarakat NTB selalu diberikan ketabahan.

"Mari perkuat iman dan taqwa kita kepada Allah, karena segala sesuatu yang terjadi di Dunia merupakan kehendaknya, dan kita semua semoga diberikan keselamatan," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi menyampaikan, salat sunat Taubat ini digelar supaya apa yang menjadi hajat dan doa dikabulkan. "Semoga segala bencana diangkat dan diganti keberkahan," ujarnya.

Gubernur dua periode itu mengaku, dirinya hadir ditempat itu karena bagian dari masyarakat NTB. Ketika masyarakat bersedih, ia pun ikut bersedih, begitu juga ketika masyarakat khawatir, sebagai pemimpin daerah juga ikut khawatir. "Saya juga merasakan hal yang sama dengan masyarakat," ucap TGB.

Ia mengatakan, sejak akhir bulan lalu, Lombok, bahkan NTB terus diberikan ujian oleh Allah SWT dengan berbagai bencana. Seperti halnya gempa bumi sejak tanggal 29 Juli 2018. Ratusan ribu rumah warga hancur, ratusan orang meninggal dunia, termasuk korban luka-luka. Akan tetapi, menurutnya bencana bagi orang beriman bukanlah azab, melainkan itu semua adalah ujian dan cobaan. Dimana, di dalam Alquran yang artinya, tidak boleh ada yang ragu bagi orang beriman ketika di uji karena sesungguhnya itu adalah musibah. Begitu halnya kutipan hadist Wabassirissyobirin yaitu berikan kabar gembira pada orang yang sabar, siapa orang yang dimaksud yakni kita umat manusia yang selalu menyebut Innalillahi wainna ilahirojiun. "Musibah adalah cobaan, mudahan dengan cobaan ini kita semakin kokoh dan kuat akan keyakinan kita kepada Allah SWT," terangnya. TGB juga menyinggung soal isu akan terjadi gempa bumi tanggal 26 Agustus mendatang. Dihadapan Ribuan masyarakat, ia mengimbau supaya jangan percaya dengan isu tersebut. Karena, gempa itu merupakan rahasia Allah.

"Jangan gara-gara hoax, tawakal kita kepada Allah berkurang. Ingat, ujian ini pasti berlalu," katanya.