Tiga mahasiswa UMP akan mendaki gunung elbrus Rusia

id Gunung elbrus,UMP,Mapala

Tiga mahasiswa UMP akan mendaki gunung elbrus Rusia

Tiga mahasiswa UMP Faldi iswandi, Riki Andriyansah, dan Riza  Husein bersiap melakukan ekspedisi pendakian gunung Elbrus yang membawa misi pemakaian kain songket sriwijaya di puncak tertinggi Gunung Elbrus bertepatan dengan pembukaan Asian Games 2018, Senin (30/7/18) (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Tiga mahasiswa pecinta alam (Mapala Alfedya) Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Palembang akan mendaki Gunung Elbrus di Rusia yang memiliki ketinggian 5.642 meter diatas permukaan laut.

"Kami mengapresiasi ekspedisi Mapala Alfedya karena membawa misi budaya dan promosi Asian Games 2018, apalagi bantuan dana banyak dari pihak ketiga, inilah esensi sebenarnya perjuangan karena kalau ada uang siapapun bisa melakukannya, tapi kalau tidak ada uang namun tetap nekat itu namanya perjuangan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumsel Ahmad Yusuf Wibowo saat melepas tim ekspedisi di Palembang, Senin.

Menurutnya,  tiga anggota mapala tersebut telah mengikuti persiapan fisik maupun non fisik selama 6 bulan, ia meminta tiga atlet ekspedisi menjaga kebugaran karena kondisi antara lingkungan saat persiapan dan kondisi asli gunung Elbrus berbeda jauh.

Ketiga mahasiswa ekspedisi Gunung Elbrus yakni Faldi iswandi, Riki Andriyansah, dan Riza Husein, ketiganya mahasiswa Jurusan Ekonomi Manajemen angkatan 2013 serta 2014, rencanaya akan mulai mendaki dari kaki gunung tanggal 9 Agustus.

Ekspedisi pendakian ini membawa misi pemakaian kain songket sriwijaya di puncak tertinggi Gunung Elbrus bertepatan dengan pembukaan Asian Games 2018.

Sementara Wakil Rektor III UMP Muktadir Muksiri mengatakan dalam proses pendakian tim ekspedisi punya dua syarat, yakni kekuatan fisik dan ilmu pengetahuan.

"Pertama wajib kekuatan fisik, karena medan pendakian termasuk yang paling sulit di dunia, kedua ilmu pengetahuan yang luas untuk menghadapi berbagai tantangan seperti lingkungan, bahasa, budaya dan sosial saat mendaki," jelas Muktadir.

Ia menambahkan, misi Mapala Alfedya memakai songket Sriwijaya tertinggi di dunia patut di acungi jempol karena sebagai perkenalan songket di benua Eropa dan berharap misi tersebut sukses hingga kepulangan tim ke indonesia.