Bunda Maya Agustina prihatin anak nyanyikan lagu dewasa

id maya estiandti,berita sumsel,berita palembang,berita antara,penyanyi,lagu dewasa,lagu anak-anak

Bunda Maya Agustina prihatin anak nyanyikan lagu dewasa

Ilustrasi- Anak-anak menyanyikan lagu kebangsaan.(ANTARA Sumsel/Feny Selly)

Semarang (ANTARA News Sumsel) - Maya Agustini yang akrab disapa Bunda Maya IBN (Istana Bocah Nusantara) prihatin dengan kebiasaan anak-anak kecil sekarang yang kerap menyanyikan lagu orang dewasa.

"Saya ingin anak-anak ini punya dunianya kembali, punya lagu sendiri. Bukan menyanyikan lagu orang dewasa," kata perempuan pencipta 1.000 lagu anak dalam waktu enam bulan itu di Semarang, Minggu.

Atas prestasinya itu, Bunda Maya IBN dianugerahi penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai pencipta lagu anak terbanyak, yakni 1.000 lagu dalam waktu enam bulan.

Menurut dia, banyak dampak negatif dari dinyanyikannya lagu orang dewasa oleh anak-anak, yakni mereka akan menjadi "matang" sebelum waktunya, padahal semestinya masih dunia anak-anak.

"Penggunaan bahasa juga banyak tidak pas, misalnya kata 'cantik' jadi 'syantik', dan sebagainya. Semestinya, anak-anak ini diajarkan belajar berbahasa Indonesia yang baik dan benar," ungkapnya.

Keprihatinan terhadap kurangnya lagu-lagu anak sekarang ini, ia menciptakan lagu-lagu anak yang dilakoninya mulai 2012, tetapi ternyata lebih efektif jika lagu anak-anak diselipkan dalam dongeng.

Pendongeng anak itu pun mulai menyelipkan lagu-lagu anak ciptaannya di sela dongeng yang disampaikan, kemudian muncul keinginannya agar lagu-lagunya bisa dikenal oleh anak-anak seluruh Indonesia.

"Akhirnya, bikin 1.000 lagu anak-anak. Tujuannya, ya, supaya menyebar. Saya ingin lagu-lagu ini dinyanyikan anak-anak se-Indonesia. Di Yogyakarta, dikasih 25 lagu, Semarang ternyata tertarik," katanya.

Sebanyak 1.000 lagu anak-anak itu diciptakannya dalam rentang Desember 2017 hingga Juni 2018 yang seluruhnya mengandung pesan mendidik, berbeda dengan lagu dewasa yang sering dinyanyikan anak-anak.

"Sejak 2012, saya juga ciptakan lagu, sudah ada 100-an judul. Sekarang ini kan banyak sekolah talenta, kursus-kursus. Saya inginnya anak-anak Indonesia memiliki multitalenta agar bisa bersaing," tegas Bunda Maya IBN.

Sementara itu, Direktur Leprid Paulus Pangka mengatakan penghargaan itu merupakan apresiasi terhadap sosok Bunda Maya IBN yang memiliki kepedulian terhadap masa depan anak-anak Indonesia.

"Anak-anak zaman sekarang banyak yang memilih lagu-lagu dewasa yang kurang pantas mereka nyanyikan. Makanya, kami apresiasi langkah yang dilakukan beliau dengan menciptakan lagu anak-anak," katanya.

Penghargaan yang diberikan pada urutan 369 oleh Leprid atas prestasi Bunda Maya IBN itu, lanjut dia, juga masih dalam semangat Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli.

Pada kesempatan itu, diserahkan pula penghargaan kepada Nikolas Abidin yang "menggowes" sepedanya sebanyak 413 kali mengelilingi Alun-Alun Kaliwungu, Kendal, memperingati hari jadi daerahnya.

Nikolas mengelilingi alun-alun dengan sepeda kayuhnya pada 19-20 Juli 2018 dengan jumlah yang sama dengan peringatan ulang tahun yang ke 413 Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.