Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Kementerian Pertanian sudah menyiapkan karantina untuk menjaga kesehatan kuda yang didatangkan oleh kontingen atlet Olahraga Berkuda dari berbagai negara demi menyukseskan Asian Games 2018.
Dalam kunjungannya ke arena pacuan kuda Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP), di Jakarta, Sabtu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan telah membentuk tim kecil untuk mengawal kondisi kesehatan 130 ekor kuda yang direncanakan akan dibawa oleh kontingen dari 17 negara.
"Kami satu tahun sebelumnya sudah membentuk tim kecil untuk mengawal Asian Games. Kami perintahkan Badan Karantina dan Peternakan bersinergi dengan Pemerintah Privinsi untuk bekerja maksimal," kata Amran.
Ia menjelaskan Badan Karantina Pertanian dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan akan menjamin kesehatan kuda dari luar negeri.
Persiapan tersebut mulai dilakukan di awal 2018, yakni dengan meminta persetujuan instalasi dari Organisasi Kesehatan Dunia, OIE di Prancis.
Berdasarkan catatan Kementan, ada tiga penyakit kuda yang belum ada di Indonesia dan harus diwaspadai, yakni dourine, glanders, equine infectious anemia.
Persiapan payung hukum, perlengkapan dan SDM khususnya petugas karantina yakni dokter hewan dan paramedik juga telah disiapkan.
Saat ini Badan Karantina Pertanian dan Ditjen PKH telah menetapkan Jakarta Equistrian Park, JEP sebagai zona bebas penyakit Equine "Equine Disease Free Zone" (EDFZ).
Sementara itu, stables Arthayasa di Desa Limo, Depok ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian sebagai Registrered Animal Quarantine Installation (RAQI) sebagai tempat karantina hewan bagi kuda asal non-european approval, seperti India, China dan lainnya.
Sementara untuk kuda asal negara Eropa dan negara di luar Eropa yang telah memiliki pengakuan "European Approval" dapat langsung menuju area balap kuda milik Pemda DKI, Jakarta Equastrian Park, Pulo Mas, Jakarta.
Area balap kuda da Jakarta International Equestrian Park Pulomas merupakan arena berkuda yang terbesar di Asia Tenggara. Dengan luas sekitar 30 hektar, terdiri dari 4 bagian utama, yakni horse stables (kandang kuda), tribun penonton, arena equestrian, dan groom dormitory (asrama perawat kuda).
Equestrian ini disebut menjadi arena bertaraf internasional pertama di Indonesia. Venue ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas kesehatan untuk kuda, mulai dari "equine clinic" hingga kandang isolasi telah dibangun. Equestrian Pulo Mas berkapasitas seribu kursi arena terbuka dan 500 kursi VIP.
Berita Terkait
BKHIT Sumsel gelar edukasi patuh karantina lalulintaskan hewan peliharaan
Jumat, 13 Desember 2024 6:17 Wib
BKHIT Sumsel operasi patuh karantina di pelabuhan penyeberangan TAA
Rabu, 11 Desember 2024 10:00 Wib
BKHIT Sumsel turunkan empat tim gelar operasi patuh karantina di pelabuhan TAA
Rabu, 11 Desember 2024 6:50 Wib
BKHIT Sumsel beri pengenalan prosedur ekspor komoditas bagi pengusaha millenial
Rabu, 27 November 2024 8:00 Wib
Karantina Sampit gagalkan penyelundupan puluhan burung dilindungi ke luar pulau
Minggu, 27 Oktober 2024 15:44 Wib
Balai Karantina Sumsel bina perusahaan sawit ekspor PKE
Selasa, 15 Oktober 2024 20:20 Wib
Balai Karantina Sumsel sosialisasi penegakan hukum perkarantinaan
Jumat, 6 September 2024 23:30 Wib
Barantin optimalkan pengawasan lalu lintas hewan di 291 pelabuhan
Selasa, 3 September 2024 19:42 Wib