Jakarta (Antarasumsel.com) - Kampung Tugu di Cilincing, Jakarta Utara,
sudah berabad-abad menjadi permukiman keturunan Portugis, membuat lokasi
itu juga dikenal sebagai Kampung Portugis.
Saat
Indonesia diduduki Belanda, bangsa Portugis yang datang lebih dulu ke
Indonesia melalui Malaka menyingkir ke daerah hutan rawa, mendekati
pesisir laut Jakarta
Ada yang menyebut mereka
diasingkan Belanda, tetapi, beberapa keturunan Portugis yang masih
tinggal di sana menyebut nenek moyang mereka memilih untuk mengasingkan
diri.
Jika Anda bermain ke Kampung Tugu dan
mendapat teman baru yang bernama belakang Michiels (dibaca “mihils”),
Abrahamsz, Cornelis, Andries dan Quiko, tandanya Anda baru saja
berkenalan dengan keturunan langsung tentara Portugis yang berada di
sana sejak tahun 1600an.
Dari puluhan nama famili yang ada saat awal Kampung Tugu berdiri, kini hanya kelima nama itu yang dapat dijumpai.
ANTARA berkesempatan mampir ke rumah Eugeniana Quiko, yang membuat usaha
katering, dalam rangkaian tur kuliner bersama Jakarta Food Traveler,
Sabtu.
Rupanya, menurut perempuan yang biasa
dipanggil Ibu Ena ini, ada beberapa makanan khas Kampung Tugu yang tidak
ada di tempat lain di Jakarta.
“Kue-kue ini cuma ada di Kampung Tugu dan tidak setiap hari ada,” kata Ibu Ena.
Pisang Udang
Sekilas
bentuknya mirip dengan kue Nagasari, kue basah dari tepung beras yang
juga dikenal sebagai kue pisang. Bedanya, meski disebut Pisang Udang,
sebetulnya kue ini tidak berisi pisang, hanya menggunakan daun pisang
untuk pembungkus.
Pisang Udang ini berisi irisan pepaya, udang, bawang goreng dan gula, biasanya dijadikan teman ngopi.
Ketan Unti
Jika ketan khas Betawi umumnya
disajikan dengan taburan kelapa gurih, makanan dari Kampung Tugu ini
memakai ketan yang dibumbui dengan gula merah.
Menurut Ibu Ena, Ketan Unti biasanya disajikan saat ada keluarga yang meninggal dunia.
Apem Kinca
Kue Apem khas Kampung Tugu ini
berukuran lebih besar dari pada Kue Apem yang biasa ditemui di pasaran.
Bahan dasarnya pun sedikit berbeda, tidak hanya tepung beras dan tepung
terigu, Apem Kinca juga memakai nasi agar warna putih tetap terjaga saat
bercampur ragi.
Menurut Ibu Ena, tepung terigu
bila diberi ragi dapat berubah warna menjadi kecoklatan. Seperti
serabi, Apem Kinca dimakan dengan kuah santan-gula merah.
Portuguese Egg Tart
Kue ini sebetulnya penganan khas dari Portugal, pastry berukuran sebesar kue mangkuk berisi custard telur dan diberi kayu manis.
Katering
Eugeniana tidak menyediakan kue ini, tapi, dibawa sendiri oleh tim dari
Jakarta Food Traveler. Kue ini juga bisa ditemukan di pusat
perbelanjaan, tapi, umumnya permukaannya rata seperti kue pai.