New York (ANTARA/Reuters) - Presiden terpilih Donald Trump memperluas medan
perseteruannya dengan dinas-dinas intelijen negerinya sendiri, dengan
menuduh mereka meniru cara-cara Nazi Jerman dalam memata-matai orang.
Tudingan ini keluar hanya sembilan hari sebelum dia dilantik menjadi
presiden Amerika Serikat.
Trump menuduh bocoran data intelijen
dari komunitas intelijen telah membuat media massa AS melaporkan
klaim-klaim tak berdasar bahwa dia berkompromi dengan Rusia.
"Saya
kira ini memalukan, memalukan bahwa dinas intelijen membiarkan
informasi berubah menjadi demikian tidak benar dan dipalsukan. Saya kira
memalukan, dan saya bilang bahwa...itu seperti yang dikerjakan Nazi
Jerman," kata Trump dalam konferensi pers di New York.
Untuk
pertama kalinya Trump mengakui Rusia mungkin telah meretas Komite
Nasional Demokrat dan email-email para pejabat Demokrat selama Pemilihan
Presiden 2016. 'Saya kira itu ulah Rusia," kata dia sembari menyebutkan
negara-negara lain juga meretas AS.
Pernyataan Trump mengenai
dinas rahasia seperti CIA kemungkinkan kian memanaskan hubungan antara
komunitas intelijen dengan sang presiden terpilih yang sebelumnya
menampik kesimpulan komunitas intelijen bahwa Rusia meretas AS demi
memenangkan Trump dalam melawan Hillary Clinton.
Trump yang akan
dilantik pada 20 Januari menyebut dossier yang membuat klaim cabul
mengenai dia di Rusia sebagai "berita bohong" dan "barang palsu."
Direktur
Intelijen Nasional ASJames Clapper mengaku telah berbicara dengan Trump
Rabu malam waktu AS dan berkata kepada Trump bahwa dia tidak yakin
bocoran ke media itu dari komunitas intelijen.
"Saya telah
utarakan kecemasan mendalam saya pada bocoran dokumen yang muncul di
pers, dan kami berdua sepakat itu semua sangat merugikan dan merusak
keamanan nasional kita," kata Clapper.
Dia membela diri, termasuk
dossier dalam laporan intelijen yang diterima Trump Jumat pekan lalu
dengan mengatakan "Bagian dari kewajiban saya untuk memastikan bahwa
pembuat kebijakan mendapatkan gambaran selengkap mungkin mengenai
masalah apa pun yang kemungkinan mengganggu keamanan nasional."
Clapper
telah menjelaskan kepada Trump bahwa dossier itu tidak dibuat oleh
komunitas intelijen AS dan para agen intelijen tidak menganggap
informasi itu sahih.
Dua pejabat AS yang menyatakan tudingan
kepada Trump yang salah satunya menyebutnya tidak substansial,
melengkapi diri mereka dengan sebuah memo setebal dua halaman yang
ditambahkan ke dalam sebuah laporan mengenai intervensi Rusia dalam
Pemilu 2016 yang disampaikan pekan lalu kepada Trump dan Presiden Barack
Obama.
Trump menuduh, tanpa disertai bukti-bukti, bahwa berita
yang disampaikan kepada dia dalam memo itu kemungkinan dirilis oleh
dinas rahasia AS, demikian Reuters.
Berita Terkait
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
Jumat, 13 Desember 2024 11:03 Wib
Harga emas merosot, analis sebut kondisi ekonomi global mulai membaik
Selasa, 26 November 2024 16:56 Wib
Zelenskyy sebut Ukraina akan kalah bila AS hentikan bantuan militer
Rabu, 20 November 2024 16:13 Wib
Presiden Trump akan perkarakan pejabat atas penarikan pasukan dari Afghanistan
Senin, 18 November 2024 9:27 Wib
Rupiah melemah di tengah kekhawatiran kebijakan tarif Trump
Selasa, 12 November 2024 10:04 Wib
Media AS: Peretas China sadap telepon pengacara Trump
Jumat, 8 November 2024 16:36 Wib
Sri Mulyani: Kemenangan Trump berpotensi pengaruhi harga minyak dunia
Jumat, 8 November 2024 15:41 Wib
AS akan berpaling dari Asia Tenggara jika Trump presiden lagi
Rabu, 6 November 2024 14:46 Wib