Jakarta (ANTARA Sumsel) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan partainya akan menjaring calon presiden dan wakil presiden melalui "primary election" yaitu sistem pemilihan pendahuluan yang dilakukan untuk menyeleksi kandidat terbaik.
"Partai-partai lain seperti Golkar, Gerindra dan PAN sudah punya capresnya masing-masing. Partai Demokrat belum. Kami akan membidik sejumlah kandidat melalui 'primary election' atau konvensi partai," katanya dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi di Jakarta, Sabtu (6/4) malam.
"Primary Election" adalah sebuah cara yang dilakukan partai politik seperti di Amerika Serikat untuk menyeleksi secara internal para kandidat presiden sebelum partai itu resmi mengusulkan capres kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dipilih publik dalam Pemilu.
Partai Golkar pada Pilpres 2004 pernah melakukan konvensi untuk menjaring capresnya dan saat itu Wiranto terpilih sebagai calon presiden dari partai berlambang pohon beringin.
SBY yang berdiskusi terbuka dengan pemred sampai larut malam mengatakan sekarang ini menurut majalah Indonesia 2014 terdapat 36 bakal capres yang masuk bursa nominasi.
Sejumlah partai sudah jauh-jauh hari mengumumkan capresnya.
"Golkar pak Ical, Gerindra Prabowo, PAN Hatta Rajasa, PKB dan PPP sepertinya tidak mengejar jabatan presiden," katanya.
"Partai Demokrat baru akan membidik sejumlah kandidat yang akseptabilitas awalnya baik. Kami akan melibatkan rakyat dalam 'primary' atau konvensi," kata Yudhoyono yang juga Presiden RI.
Dalam pertemuan itu SBY didampingi oleh Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Sedangkan sejumlah pemimpin redaksi media massa yang hadir antara lain Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Kusaeni, Wahyu Muryadi (Tempo), Rikard Bagun (Kompas), Syamsuddin Chaesy (Jurnal Nasional), Suryopratomo (Metro TV) dan Nasihin Masha (Republika).
SBY mengatakan hasil pemilu legislatif 2014 akan menentukan Partai Demokrat mencalonkan sendiri atau harus bergabung dengan partai lain. "Primary Election" Partai Demokrat, kata SBY, akan setengah terbuka.
"Ada kader dari dalam, ada dari luar. Sedang dalam penggodokan bagaimana proses teknisnya," katanya .
DCS
Partai Demokrat akan mulai menjaring capres setelah penyusunan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif. "Primary Election" Partai Demokrat, menurut SBY, agak berbeda dengan Konvensi Partai Golkar pada 2004.
"Kalau Konvensi Golkar dulu yang memilih DPP dan DPD, kami akan melibatkan rakyat," katanya. SBY mengatakan tidak ada calon independen, dan semua capres harus dicalonkan partai.
"Tidak boleh menunggu dua hari sebelum Pilpres. Setiap kandidat harus 'outreach'. Harus mendekati Partai," kata SBY.
"Tokoh yang merasa punya kompetensi dan akseptabilitas jangan malu-malu. Harus mendekati partai. Harus 'outreach' menyosialisasikan diri," kata SBY. Ia memperkirakan Partai Demokrat akan melihat ada sekitar tujuh tokoh yang bisa ikut "primary".
"Untuk itu, para kandidat jangan menunggu. Saya berminat, saya ingin, sampaikan. Jangan malu-malu," kata SBY.
SBY menceritakan bagaimana proses penyusunan kabinet tahun 2004 yakni ada yang merasa punya kompetensi namun tidak menyampaikan minatnya sehingga tidak diproses.
SBY belum tahu bagaimana komposisi calon presiden dan wakil presiden namun ia memperkirakan ada tiga macam yakni presiden eks-militer, wapres sipil; presiden sipil wapres eks militer, dan presiden dan wapres sipil.
"Presiden militer wapres militer eranya sudah," kata SBY.