Pameran Foto "Kilas Balik 2012" dapat perhatian khusus Jokowi

id foto, pameran foto antara

Pameran Foto "Kilas Balik 2012" dapat perhatian khusus Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) memegang kamera usai memotret Pewarta Foto Antara ketika menghadiri peluncuran Buku Kilas Balik 2012 karya Pewarta Foto Antara di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Kamis (29/3) malam. (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Pameran dan peluncuran buku fotografi jurnalistik "Kilas Balik 2012" karya pewarta foto Antara di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Pasar Baru, Jakarta, Kamis, mendapat perhatian khusus Gubernur DKI Joko Widodo dengan melihat langsung ke lokasi acara tersebut.

"Semua karya harus disampaikan kepada masyarakat sehingga sebuah pameran bisa bermanfaat. Rekaman-rekaman gambar seperti itu akan mengingatkan kita akan sebuah peristiwa yang sudah terjadi," kata Joko Widodo usai melihat foto-foto yang dipamerkan.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga sempat berfoto bersama para pewarta foto Antara. Usai foto bersama, para pewarta foto meminta agar Jokowi gantian memotret mereka. Dengan sedikit canggung Jokowi memotret para pewarta menggunakan kamera Nikon D800.

Jokowi juga terlihat antusias dengan bemo listrik yang dipamerkan di ruang pameran. Jokowi terus bertanya mengenai bemo ciptaan Enrico Halim dan Sutino itu kepada Arief Adityawan dari Grafisosial.

Dari sekian foto yang dipamerkan, Jokowi--panggilan akrab Joko Widodo--mengaku bahwa dirinya paling berkesan terhadap foto karya Jessica Helena Wuysang, pewarta foto Antara Biro Pontianak, yang menggambarkan orang utan jantan yang mengalami luka bakar.

Orang utan (Pongo pygmaeus pygmaeus) itu jatuh dari pepohonan yang dibakar warga yang mengusirnya di Desa Parit Wak, Dongkak, Pontianak, Kalimantan Barat.

Pada saat pembukaan, Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara Akhmad Kusaeni mengatakan bahwa wartawan adalah penulis peristiwa bersejarah ketika sedang terjadi yang melaporkan, menuliskan, dan merekam sejarah secara dini.

"Wartawan hidup pada saat peristiwa--yang nantinya akan menjadi sejarah--terjadi. Wartawan, seperti dikutip Fallaci, 'Ia merasakan sejarah dengan tangannya, ia menyaksikan sejarah dengan mata kepalanya sendiri," kata Akhmad Kusaeni

Wartawan dan pewarta foto, kata Kusaeni, menuliskan dan merekam ketika sejarah berlangsung dengan bergegas dan ketergesa-gesaan. Meski tergesa-gesa dikerjar tenggat waktu, wartawan harus menulis dan pewarta foto harus memotret secara benar dan akurat.

"Apa yang ditampilkan dalam buku ini adalah upaya wartawan-wartawan Antara merekam sejarah secara dini. Saya membayangkan mereka seperti Mendur Bersaudara yang memotret momen-momen peting bersejarah detik-detik proklamasi," katanya.

Kusaeni mengatakan buku "Kilas Balik 2012" merupakan kumpulan karya-karya terbaik para pewarta foto Antara dari seluruh Tanah Air. Semua kejadian sepanjang 2012 direkam dengan jeli dan bernas serta dituangkan dalam karya foto yang bisa dinikmati pembaca.

Pewarta :
Editor: Awi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.