Makna kasih sayang jangan sampai berlebihan hingga menyimpang

id hari kasih sayang, valentine, kasih sayang

Makna kasih sayang jangan sampai berlebihan hingga menyimpang

Ilustrasi - Aneka paket cokelat valentine. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Pekanbaru (Antara Sumsel) - Satrawan Melayu yang juga Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) H. Tenas Effendy berpandangan kasih sayang terhadap seseorang atau sesuatu apapun baiknya jangan sampai berlebihan hingga menyimpang dari asas budaya.
           
"Sesuatu yang telah menyimpang, biasanya bakal mendatangkan malapetaka dan akan merugikan seseorang itu sendiri," kata Tenas di Pekanbaru, Kamis.
            
Ia pun mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk tidak ikut serta dalam merayakan hari valentine yang memang jauh dari asas budaya khususnya budaya melayu.
           
Tenas juga berpesan khususnya kepada muda-mudi Riau untuk menanamkan kasih sayang yang sekedarnya dan jangan nampakkan kasih sayang itu pada satu peristiwa saja.
           
Kemudian, demikian Tenas, kalaupun ikut kedalamnya (kegiatan valentine) sebaiknya tetap menjaga akhlak dan moral agar jangan menyimpang dari asas nilai budaya melayu yang agamis.
           
"Harapan saya, marilah kita bentuk kasih sayang dalam acuan budaya kita masing-masing, dan kita harus mengacu kepada nilai asas-asas budaya dan kehormatan. Jangan sampai terjerumus apalagi melakukan hal-hal yang menyimpang dari adat budaya dan agama," katanya.
           
Tenas berpandangan, tidak ada salahnya semua pihak merayakan valentine pada tanggal 14 Februari 2013 ini.
            
Namun baiknya, kata dia, momen itu dijadikan sebagai pengingat atau saling mengingatkan untuk semua pihak dapat saling menyayangi.
           
"Tidak hanya menyayangi orang-orang terdekat, tapi juga menyayangi lingkungan bagaimana agar tidak terjadi bencana dan saling menyayangi sesama umat manusia," katanya.
           
Tenas mengharapkan, ragam kebiasaan dari adat istiadat asing baiknya tidak 'mencemari' adat budaya lokal yang selama ini tertata dan terjaga dengan baik.
           
"Mari kita memahami bahwa jati diri merupakan hal yang paling penting dalam mempertahankan keasrian dalam bermasyarakat," demikian Tenas Effendy.(ANT)