Jembatan Musi II titik macet "leher botol" di Palembang

id kemacetan, jembatan musi ii, leher botol

Palembang (ANTARANews) - Kawasan Jembatan Musi II di Kota Palembang menjadi salah satu titik kemacetan di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sehingga perlu diantisipasi agar tidak menjadi "leher botol" (bottleneck) gangguan kelancaran arus lalu lintas saat mudik Idul Fitri 1432 Hijriah ini.

Kondisi kemacetan di sekitar jalan lintas Jembatan Musi II itu, menurut warga dan pengguna jalan setempat, Kamis, masih terus terjadi dan relatif belum dapat diatasi dengan baik.

Dalam beberapa hari ini saja, menurut mereka, kemacetan lumayan parah di jalur jalan sekitar Jembatan Musi II itu kembali terjadi, bahkan berlangsung sejak siang hingga menjelang malam hari.

"Beberapa hari lalu, macet di jalan ini terjadi cukup panjang hingga ke persimpangan menuju Jambi dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin dari Jembatan Musi II sampai ke Simpang Jakabaring-Kertapati-Ogan Ilir, sehingga kendaraan besar dan kecil, termasuk sepeda motor bertumpuk karena arus lalu lintas mampet sampai beberapa jam lamanya," kata Ruli, warga setempat.

Diperkirakan, kondisi kemacetan itu akibat peningkatan jumlah truk angkutan barang dan mobil pribadi maupun umum yang melalui jalan tersebut, menjelang lebaran yang semakin padat.

Apalagi jalan melalui Jembatan Musi II kini merupakan alternatif bagi truk barang untuk lewat, menyusul kebijakan melarang kendaraan pengangkut barang melalui Jembatan Ampera, menyusul terjadi kebakaran dan kondisinya dinilai mengkhawatirkan kalau terus dilalui kendaraan berbeban berat itu.

Padahal kondisi Jembatan Musi II, menurut evaluasi berbagai pihak yang berwenang telah melakukan pengecekan ulang, juga menunjukkan perlu perbaikan dan pembatasan kendaraan yang melewatinya.

Para pengguna jalan yang melewati jembatan itu mengakui, setiap kali berada di atas jembatan tersebut, saat arus kendaraan padat dan berjalan merayap, terasakan getaran kuat pada badan jembatan ketika ada kendaraan besar melaluinya.

Getaran itu, menurut sejumlah pengguna jembatan dimaksud, dirasakan cukup kuat dan menimbulkan kekhawatiran dapat saja terjadi sesuatu hal buruk karenanya.

Dikhawatirkan beban berat pada jembatan itu, dapat membuatnya menjadi patah atau roboh, saat dipadati kendaraan di atasnya sehingga mengancam keselamatan warga pengguna jalan dan jembatan tersebut.

Kenyataannya, seringkali saat jalanan menjadi macet dan kendaraan bertumpuk serta harus berjalan perlahan, termasuk ketika berada berjajar di atas Jembatan Musi II.

Pemkot Palembang bersama Pemprov Sumsel menyatakan telah berencana memperbaiki jembatan itu, termasuk menyiapkan jembatan alternatif, seperti Jembatan Musi III. Namun kendala pembiayaan pembangunan maupun perbaikan Jembatan Musi II itu, masih menjadi hambatan sehingga belum diketahui pasti kapan dilakukan.

Pengguna kendaraan di jalan lintas timur Sumatera yang memasuki Kota Palembang dari Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir dapat memilih menggunakan jalan melewati Jembatan Musi II maupun langsung masuk kota melewati kawasan Kertapati hingga melalui Jembatan Ampera.

Namun bagi pengguna kendaraan pengangkut barang, mereka harus melalui Jembatan Musi II, akibat larangan melalui Jembatan Ampera. (B014/K004)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.