ASEAN Foundation-Microsoft latih ICT 20.000 pengusaha muda

id ASEAN Foundation

ASEAN Foundation-Microsoft latih ICT 20.000 pengusaha muda

ASEAN Foundation (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - ASEAN Foundation bekerja sama dengan Microsoft menggelar pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) bagi 20.000 pengusaha muda di Asia Tenggara.

"UKM merupakan tulang punggung dari kebanyakan negara di kawasan ASEAN. Melalui kemitraan ini, kami ingin memberdayakan generasi muda untuk memulai bisnis usaha mereka sendiri atau menciptakan sendiri peluang mereka," kata Presiden Microsoft Asia Pacific Tracey Fellows saat konferensi pers di kantor ASEAN Foundation, Jakarta, Selasa.

Program pelatihan untuk usaha kecil menengah (UKM) itu didanai oleh Microsoft sebesar 300.000 dolar AS dan menyasar pengusaha muda berusia 16-25 tahun.

Menurut Tracey, kemampuan teknologi akan mampu meningkatkan taraf hidup serta pengembangan sosial dan ekonomi di setiap negara.

"Teknologi mampu mengubah kehidupan seseorang dan teknologi mampu mengubah kondisi masyarakat," ujarnya.

Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Makarim Wibisono menyambut baik kerja sama dan bantuan dari Microsoft tersebut.

"Melalui kolaborasi kami dengan Microsoft, ASEAN Foundation siap membantu masyarakat di seluruh wilayah dengan menyadari peluang yang lebih besar melalui perbaikan akses terhadap teknologi informasi," kata Makarim.

Makarim mengatakan visi dari program pelatihan ICT tersebut tidak hanya untuk meningkatkan pertumbuhan dan persaingan di antara pengusaha mikro di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, namun kesuksesannya juga akan menggiring pelaksanaan proyek serupa di masa yang akan datang pada negara ASEAN lainnya.

Pelatihan ICT yang menjadi proyek percontohan itu akan berjalan selama kurun 24 bulan ke depan. Proyek tersebut diharapkan akan menjangkau lebih dari 20.000 orang pemuda, pelajar, dan wanita di empat negara ASEAN yakni Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Program tersebut juga diharapkan dapat menanggulangi jumlah pengangguran yang meningkat khususnya di kalangan anak muda.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh Organisasi Buruh Internasional pada September, jumlah anak muda yang menjadi pengangguran di Asia Tenggara dan Pasifik diperkirakan meningkat dari 13,1 persen pada 2012 menjadi 14,2 persen pada 2017.
(ANT-005/D009)